SERANG – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten tengah melakukan penyelidikan terkait vaksin palsu. Balai POM Banten pun bekerja sama dengan Mabes Polri untuk mengusut adanya peredaran vaksin palsu.
“Jadi kita kerjasama dengan Mabes Polri. Kita sudah lakukan penelusuran ke rumah sakit dan koordinasi dengan Dinkes Kabupaten dan Kota setempat, apakah masih ada vaksin di sana. Jika ditemukan vaksin bahaya, akan diberikan vaksinasi ulang oleh pemerintah sesuai instruksi menkes,” kata Kepala Balai POM Banten, Muhammad Kashuri, Senin (27/06/2016).
Penelusuran dan penelitian penyebaran vaksin berbahaya tersebut juga dilakukan pihak kepolisian dan Kementerian Kesehatan untuk membantu dengan memberikan data bayi yang telah divaksinasi.
“Kita melakukan penelusuran dan penelitian. Kita dibantu Menkes untuk penelusuran data. Setelah ditemukan vaksin palsu, nanti yang akan dilakukan emergency oleh Dinas Kesehatan,” tuturnya.
(Baca Juga : Pembuat Vaksin Palsu Pernah Jadi Perawat di RS Hermina Bekasi)
Pada 2013, pihaknya pernah melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pembuatan vaksinasi palsu. Namun setelah dilakukan penelitian, vaksin tersebut tak berbahaya. Hanya proses distribusinya saja yang tak memenuhi standardisasi obat-obatan.
“Kita sudah menyita dan menindak pelaku dengan nilai Rp 150 juta. Di awal tahun ini, kami menelusuri vaksin palsu di rumah sakit. Akhirnya, pelaku ditangkap pada April lalu, pedagang besar farmasi fiktif. Kita belum menemukan titik temu dengan tersangka yang kita sidik dengan tersangka yang ditemukan Mabes Polri,” ucapnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(erh)
