Share

KESDM Tugaskan Pertamina Garap Potensi Panas Bumi

Hendra Kusuma , Okezone · Rabu 29 Juni 2016 17:57 WIB
https: img.okezone.com content 2016 06 29 320 1428639 kesdm-tugaskan-pertamina-garap-potensi-panas-bumi-eLUfZ8EgzX.jpg Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Energi panas bumi Indonesia merupakan sumber energi baru terbarukan dengan potensi terbesar di dunia sehingga sudah seharusnya menjadi fokus pemerintah. Apalagi pemerintah menargetkan energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional mencapai 23 persen pada 2020.

"Di samping potensinya sangat besar, juga ramah lingkungan. Ini harus sama-sama kita dorong," ujar Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Saat ini Indonesia baru memanfaatkan energi panas bumi sebesar 1.438,5 megawatt (mw) dari potensi yang dimiliki sebesar 29.000 mw. Kapasitas pembangkit panas bumi saat ini berasal dari sembilan WKP yang telah beroperasi, yaitu Sibayak dengan kapasitas 12 mw, Ulubelu 110 mw, Gunung Dalam 377 mw, Patuha 282 mw, Kamojang–Darajat 505 mw, Dieng 60 mw, Lahendong–Tompaso 80 mw dan Ulumbu 10 mw.

Salah satu perusahaan yang aktif dalam pengembangan energi panas bumi adalah PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Pertamina juga tercatat sebagai salah satu dari tiga BUMN yang mendapat penugasan dari Pertamina untuk mengembangkan energi panas bumi.

“Pertamina akan diberikan prioritas untuk mengembangkan PLTP Kotamobagu dan Iyang Argopuro. Keduanya adalah WKP lama yang pernah digarap oleh PGE,” ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yunus Syaefulhak.

Menurut Yunus, bentuk penugasan itu berupa penerbitan surat keputusan penugasan wilayah kerja panas bumi (WKP) sekaligus sebagai Izin Panas Bumi (IPB) untuk mengembangkan hulu hilir WKP.

“Pemerintah akan memberikan insentif, baik fiskal dan nonfiskal seperti pajak pertambahan nilai (PPn) reimbursement ditanggung pemerintah hingga bea masuk impor dibebaskan untuk proyek PLTP. Harga jual listriknya juga ditetapkan pemerintah,” katanya.

Hingga 2019, PGE akan memiliki total kapasitas terpasang PLTP sebesar 907 mw, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding kapasitas saat ini 437 mw. Hingga akhir 2016, PGE menargetkan tambahan 105 mw dari tiga PLTP yang baru beroperasi, yakni PLTP Ulubelu unit tiga di Lampung berkapasitas 55 mw, PLTP Lahendong unit 5 di Sulawesi Utara berkapasitas 20 mw, dan unit satu PLTP Karaha di Jawa Barat berkapasitas 30 mw.

Pertamina mengalokasikan total investasi untuk pengembangan pembangkit tersebut mencapai USD2,5 miliar. Hingga kuartal I 2016, produksi panas bumi Pertamina mencapai 761,51 GWH atau naik 6,3 persen pada kuartal I 2015 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa mengatakan seharusnya harga jual listrik dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) sudah menarik. "Jadi tinggal menunggu investasi dari Pertamina Geothermal saja," tukasnya.

Menurut Sekretaris Perusahaan Pertamina Gethermal Tafif Azimudin, saat ini memang sudah ada kesepakatan (head of agreement/HoA) antara PGE dengan PT PLN (Persero) terkait harga jual uap dan listrik panas bumi.

"Tetapi harga-harga tersebut tersebut belum aplikatif karena masih di verifikasi BPKP sebagai syarat untuk adendum kontrak dengan PLN," tandas Tafif.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dni)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini