JAKARTA - Sistem penerapan ganjil genap yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada kendaraan roda empat di jalanan Ibukota ternyata masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh beberapa kalangan yang memiliki lebih dari satu kendaraan pribadi.
Pihak kepolisian pun melihat celah tersebut. Komandan Pleton Gattur unit 3 Iptu Hery Atmadji mengatakan bahwa keuntungan memang dimiliki bagi orang yang memiliki kendaraan pribadi lebih dari satu. Namun, hal tersebut sudah diantisipasi dengan salah satu caranya menerapkan sistem pajak progresif atas pembelian kendaraan pribadi.
"Pajak progresif kendaraan-kendaraan, sudah dipakai progresif dimahalkan ada tambahan pajak mulai Januari lalu," kata Iptu Hery di Jembatan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Dia menjelaskan maksud dari pajak progresif kendaraan bermotor, setiap masyarakat yang berniat menambah kendaraannya akan dikenakan kenaikan sekira setengah persen dari pajak kendaraan yang dimiliki sebelumnya.
"Setiap beli mobil. Terus-menerus naik pajaknya setiap pembeliannya," pungkasnya
Seperti diketahui, pada 28 Juni pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi melakukan pengenalan terhadap sistem penerapan ganjil genap pada kendaraan pribadi. Sosialisasi ini dilakukan pada kawasan yang sebelumnya, diberlakukan kebijakan 3 in 1 di beberapa kawasan Ibukota.
Pemprov DKI mengklaim bahwa penerapan ganjil genap ini adalah bentuk transisi sebelum diterapkannya sistem electronic road pricing (ERP). Pasalnya konsep jalan berbayar tersebut belum siap digunakan, dan menganggap bahwa kemacetan di Jakarta akan dapat terurai.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(aky)
