PASCA bom di Bandara Ataturk, Turki, sejumlah negara mengeluarkan travel warning. Terutama Amerika Serikat dan Inggris.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Turki sementara. Mengingat ledakan bom yang terjadi di Turki menewaskan sedikitnya 36 orang dengan 147 korban luka.
“Departemen Luar Negeri AS memperingatkan warganya dari meningkatnya ancaman kelompok-kelompok teroris di seluruh Turki dan menghindari perjalanan ke bagian tenggara Turki,” demikian bunyi peringatan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dikutip dari Cbslocal, Rabu (29/6/2016).
Departemen tersebut juga berusaha memastikan apakah ada warganya yang berada di bandara dalam serangan yang dilakukan oleh tiga orang itu.
Travel warning yang dikeluarkan itu juga mengimbau warga AS untuk tetap waspada dan meninjau kembali rencana perjalanannya ke Turki.
“Warga Amerika Serikat diingatkan untuk meninjau rencana keamanan pribadi dan waspada setiap saat,” lanjut peringatan tersebut.
Selain Amerika Serikat, Inggris juga nampaknya sangat tanggap akan insiden ini. Bahkan, salah satu pesawat British Airways terpaksa membatalkan penerbangan menuju Istanbul dan kembali ke Inggris.
Kantor Luar Negeri Inggris memperingatkan warganya yang ada di Turki untuk mengikuti perintah yang dikeluarkan oleh pihak keamanan setempat.
Dikutip Express, Kantor Luar Negeri Inggris akan mendukung warganya yang terkena dampak peristiwa ini.
“Kami berhubungan dengan pihak berwenang di Istanbul dan segera mencari informasi lebih lanjut menyusul insiden di Bandara Ataturk. Staf kami di Istanbul dan London siap untuk mendukung warga Inggris yang terkena dampaknya,” tulis Kantor Luar Negeri Inggris.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(jjs)