SURABAYA – Hingga H-7 Idul Fitri tercatat sebanyak 18 Perusahaan di Surabaya yang enggan memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada Karyawan. Surabaya menjadi penyumbang terbesar perusahan yang bermasalah dalam pembayaran THR dari 32 perusahaan di Jawa Timur.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Jawa Timur Sukardo mengatakan, dalam Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang pembayaran THR dijelaskan bahwa THR wajib dibayarkan selambat-lambatnya H -7 hari raya. "Jelas ini adalah wajib. Saat ini adalah batas terakhir pemberian THR," kata Sukardo, Rabu (29/6/2016).
Sukardo menambahkan, selain Surabaya ada beberapa perusahan di daerah yang belum memberikan THR kepada Karyawan. Ia merinci, Gresik ada empat perusahaan, Pasuruan dan Mojokerto dua perusahaan. Lalu Kediri, Malang dan Blitar masing-masing terdapat satu perusahaan.
Perusahaan yang tidak membayar THR berasal dari berbagai sektor, antara lain perkebunan, pertanian, otomotif, IT hingga media. "Rata-rata laporan yang masuk melalui pesan WhatsApp (WA), tapi ada juga buruh yang melapor langsung ke kantor kami," jelasnya.
Ia juga menambahkan, bagi perusahaan yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja akan dikenai denda sebesar lima persen dari total THR Keagamaan yang harus dibayar. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Sukardo mengaku akan mengingatkan kembali perusahaan agar segera memberikan THR, yang menjadi hak buruh atau pekerjanya sebagaimana peraturan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016.
"Bila masih tetap, kami akan beri sanksi seperti mempublikasikan nama-nama perusahaan ke media massa," tandasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fzy)
