Share

Terminal 3 Ultimate Bukan Solusi Delay di Bandara Soetta

Feby Novalius , Okezone · Kamis 30 Juni 2016 08:09 WIB
https: img.okezone.com content 2016 06 30 320 1429095 terminal-3-ultimate-bukan-solusi-delay-di-bandara-soetta-Pe8EOtCqQZ.jpg (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan adanya Terminal 3 Ultimate bukan untuk memperlancar penerbangan. Pasalnya, penerbangan tidak bergantung pada bandara tapi tergantung airside.

"Jadi kalau untuk memperlancar bandara, ya perbaiki airside-nya," ujar Jonan di Jakarta, Jumat (29/6/2016) malam.

  [Baca juga: Kemenhub Tegaskan Terminal 3 Ultimate Belum Siap Beroperasi]

Jonan mencontohkan, Stasiun Tanah Abang dengan Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Soetta malayani penumpang per tahun hingga 45-50 juta, sedangkan Stasiun Tanah Abang melayani 30-40 juta penumpang per tahun. Perbedaan ini tidak beda jauh, namun kenapa stasiun yang lebih kecil mampu melayani penumpang lebih baik.

"Sama-sama rame kan, tapi kok stasiun bisa cepat, ya karena pergerakannya cepat. Kalau sering delay itu bisa cepat, makanya yang diperbaiki bukan bikin terminal," ujarnya.

 [Baca juga: Rizal Ramli Minta Kemenhub Verifikasi Ulang Kelistrikan Terminal 3]

Menurut Jonan, bila percepatan gerak penerbangan tidak diperbaiki sama saja Terminal 3 Ultimate tidak akan ada manfaatnya. Oleh karena itu, Jonan usul bila di Soetta harus dibuat dua runway, cross taxi, dan east cross. Ini supaya bisa digunakan satu untuk take off dan satu lagi untuk landing pesawat.

"Sekarang kan campue, bahaya kalau capur. Makanya dibatasi 72 pergerakan per jam, ya kalau heatrow bisa 120 pergerakan per jam. Kalau itu enggak dibenahi, menurut saya manfaatnya (Terminal 3 Ultimate) ga terlalu banyak," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini