GARUT - Sebanyak 602 kusir delman dilarang beroperasi di wilayah Garut, Jawa Barat, selama musim mudik dan arus balik lebaran 2016. Mereka dilarang beroperasi dari 2 Juli 2016 hingga 10 Juli 2016, untuk mencegah antrean panjang selama arus mudik dan balik.
Sebagai kompensasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memberikan kompensasi sebesar Rp75 ribu per hari selama tujuh hari.
"Kompensasi diberikan untuk 7 hari, tapi larangannya selama 9 hari dari tanggal 2-10 Juli 2016. Jadi, dua hari lebaran tidak dihitung. Setiap kusir delman mendapat Rp525 ribu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Wahyudijaya, Seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Jumat (1/7/2016).
Dia menyebutkan, jumlah kusir delman yang mendapat kompensasi sebanyak 602 orang. Mereka tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Leles, Kadungora, Limbangan, Tarogong Kaler, dan Malangbong. "Anggaran keseluruhan untuk kompensasi Rp329 juta yang dibagi untuk 602 orang," ujarnya.
Menurut Wahyu, kusir delman yang dilarang beroperasi lebih terkonsentrasi di lintasan mudik, seperti Jalan Limbangan-Leles dan Jalan Kadungora-Malangbong.
"Jika setelah kompensasi diberikan masih ada yang beroperasi di jalur mudik, akan disetop muspika. Petugas akan selalu mengawasi dan mengingatkan," ujarnya.
Namun, ungkap Wahyu, bukan berarti mereka tidak dilarang beroperasi sepenuhnya. Hanya, mereka dilarang memasuki jalan raya atau jalur mudik selama masa tersebut. "Pemberian kompensasi itu, selain untuk mencegah antrean panjang, juga kepedulian pemerintah terhadap kusir delman," tuturnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fds)
