Share

Revitalisasi Malioboro Sudah Bisa Dinikmati

Koran SINDO , Jurnalis · Sabtu 02 Juli 2016 12:27 WIB
https: img.okezone.com content 2016 07 02 470 1431259 revitalisasi-malioboro-sudah-bisa-dinikmati-UApTbe7A0w.jpg (Ilustrasi: Okezone)
A A A

YOGYAKARTA – Revitalisasi Malioboro berupa penggantian alas trotoar untuk sementara dihentikan. Pekerjaan belum sepenuhnya selesai. Namun, sudah bisa dilalui pejalan kaki, khususnya di trotoar dari utara sampai depan DPRD DIY.

Pekerjaan akan dilanjutkan setelah H+7 Lebaran. Meski belum tuntas, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di sisi timur Maliboro sudah mulai menjajakan jajanannya, khususnya kuliner. Saat pekerjaan dilanjutkan setelah Lebaran nanti, PKL akan diliburkan lagi.

Pelaksanaan lapangan proyek revitalisasi Malioboro Eri Purnomo mengakui, pekerjaan belum sepenuhnya tuntas. Pihaknya akan berkoordinasi dengan ke UPT Malioboro sebagai pengelola untuk berkoordinasi dengan PKL. “PKL bisa berjualan, tapi harus menjaga kebersihan,” katanya.

[Baca Juga: World Bank Sindir Jakarta yang Macet dan Banjir]

Dia mengungkapkan, saat ini teraso yang sudah dipasang belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Jika terkena lemak atau minyak dari pembuangan PKL, dikhawatirkan akan membuat teraso belang-belang.

”Sekarang kan baru pembersihan teraso terus nat (isi sela konblok), baru finishing,” ujarnya. Eri mengakui, ada kendala dalam pemesanan teraso. Hal ini menyebabkan pekerjaan menjadi tersendat. Teraso modern yang dipilih merupakan costum.

“Ada yang ternyata umurnya belum sesuai, jadi kepadatannya belum pas untuk dipasang,” ungkapnya. Dia menjamin saat libur Lebaran nanti tetap bisa dilewati pengunjung Malioboro. Namun, di beberapa bagian masih ada yang belum selesai dikerjakan, seperti saluran drainase dan lokasi penanaman pohon.

”Untuk sementara kita tutupi seng dulu supaya tidak dilewati pengunjung,” ujarnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY Rani Sjamsinarsi mengaku tidak mempersoalkan pekerjaan dihentikan pada H-7 Lebaran.

[Baca Juga: Indonesia Negara dengan Tingkat Urbanisasi Tertinggi di Asia Tenggara]

Namun, di sela-sela tidak ada pekerjaan, ada tambahan rambu-rambu di sekitar pekerjaan yang belum selesai. Menurut dia, rambu-rambu tersebut sangat penting. Setidaknya bisa mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan bagi wisatawan yang melintas kawasan semi-pedestrian tersebut. “Secara umum sudah bisa dilewati, meski belum sempurna, perlu ditambah rambu-rambu,” tuturnya.

(dhe)

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini