Share

Satu Milisi Dibunuh, Duterte Ajak Pemberontak Berperang

Ahmad Taufik , Okezone · Kamis 28 Juli 2016 21:20 WIB
https: img.okezone.com content 2016 07 28 18 1449478 satu-milisi-dibunuh-duterte-ajak-pemberontak-berperang-93WXhxi7Rp.jpg Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters)
A A A

MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte tampaknya mulai geram dan mengobarkan peperangan setelah seorang milisi mati terbunuh akibat penyergapan kelompok pemberontak. Duterte bahkan menggertak akan segera membatalkan gencatan senjata dengan pemberontak komunis.

Terkait hal ini, Duterte meminta penjelasan lebih lanjut dan berharap pemimpin pemberontak dapat segera mengatur para gerilyawan termasuk yang terlibat dalam pembunuhan di pulau selatan Mindanao. Insiden ini terjadi dua hari setelah pemerintah mengumumkan gencatan senjata untuk membantu perundingan perdamaian.  

Padahal, Duterte tiga hari lalu telah mendeklarasikan gencatan senjata sepihak dengan pemberontak komunis, yang berperang melawan pemerintah selama hampir 50 tahun. Kebijakan ini disambut baik oleh militer Filipina, tapi hal itu tidak juga menghentikan aksi para pemberontak.

“Apakah kita saat ini sedang berada dalam proses gencatan senjata atau tidak ?," tanya Duterte saat berbicara kepada para tentara di sebuah pangkalan militer di selatan Manila, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (28/7/2016).

Baca: (Duterte Umumkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis)

"Jika Anda tidak menghormati dan Anda membunuh seorang prajurit tunggal ... mari kita lupakan tentang ini (gencatan senjata), mari kita mulai bertempur kembali," tambah Duterte kepada para pemberontak.

Penyergapan kelompok pemberontak terjadi pada Rabu, 27 Juli 2016 dan mengakibatkan seorang milisi mati terbunuh dan empat orang luka.

Sementara itu, menurut Menteri Tenaga Kerja dan Negosiator Perdamaian, Silvestre Bello, kelompok pemberontak akan mengevaluasi hal ini dan kemudian mengadakan pembicaraan dengan pihak pemerintah. Pernyataan itu disampaikan Bello setelah bertemu dengan petinggi kelompok pemberontak.

Sejak menjabat Presiden Filipina, Duterte terus menekankan perlunya mengakhiri perang gerilyawan dengan komunis dan pemberontak Muslim. Peperangan selama ini dianggap telah menghambat pembangunan ekonomi di beberapa negara bagian. 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(FIK)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini