DAMASKUS – Kelompok militan Jabhat al Nusra resmi berpisah dengan jaringan kelompok militan Al Qaeda. Konfirmasi tersebut disampaikan langsung oleh pemimpin mereka Mohammed al Golani. Dengan begitu, Jabhat al Nusra akan berganti nama. (Baca juga: Al Nusra Dikabarkan Berpisah dari Al Qaeda)
Penggantian nama dilakukan demi menghindari serangan udara yang akan dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Kedua negara tersebut sepakat untuk bekerja sama membombardir al Nusra setelah sebelumnya saling berbeda pandangan terkait posisi al Nusra.
Seperti dimuat TIME, Jumat (29/7/2016), Jabhat al Nusra berganti nama menjadi Front Penakluk Suriah (Levant Conquest Front) . Al Golani memastikan kelompoknya tidak akan memiliki hubungan lagi dengan jaringan kelompok militan manapun.
Pemisahan diri tersebut telah mendapatkan restu dari Al Qaeda. Dalam sebuah rekaman video, Wakil Ketua Al Qaeda Ahmed Hassan Abu al Kheir meminta Al Nusra melanjutkan perjuangan mereka untuk melindungi umat Muslim dan Islam di Suriah meski telah berpisah dan berganti nama.
“Kami minta Al Nusra untuk bergabung dengan militan lainnya untuk membentuk sebuah pemerintahan berbasis Syariat Islam di Suriah. Kami akan jadi kelompok pertama yang mendukung faksi baru tersebut jika terbentuk,” ujar Ahmed Hassan, seperti dimuat The Guardian.
Selama ini Jabhat al Nusra adalah cabang terdepan Al Qaeda di Suriah untuk melawan ISIS dan pasukan pemerintah. Perlawanan terhadap ISIS serta pemerintah membelah pandangan AS dan Rusia. Moskwa mengategorikan al Nusra sebagai kelompok teroris. Namun, Washington sempat menolaknya. (Baca juga: AS Ajukan Proposal Kerjasama Militer dengan Rusia)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wab)