Share

Produksi Tembakau di Jember Naik 30%

ant , Jurnalis · Sabtu 30 Juli 2016 19:34 WIB
https: img.okezone.com content 2016 07 30 320 1450991 produksi-tembakau-di-jember-naik-30-ZuItDQcgdF.gif Ilustrasi: (foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Program kemitraan petani bernama Sistem Produksi Terintegrasi (IPS) yang dijalankan oleh PT HM Sampoerna bersama pemasok tembakau meningkatkan produktivitas tembakau di Jember.

PT Sadana Arif Nusa sebagai salah satu perusahaan pemasok tembakau Sampoerna mengatakan program kemitraan yang diikuti oleh seribu petani mampu meningkatkan produksi tembakau hingga 30 persen per satu musim panen.

"Produksi sekitar 1,6 ton untuk 1.600 hektare. Itu semua kami pasok ke Sampoerna. Kalau dulu sebelum ada kemitraan hanya sekitar 1,2 ton," kata Manajer Areal Tembakau PT Sadana Arif Nusa Eko Hariyanto pada kunjungan media ke perkebunan tembakau di Jember, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2016).

Eko mengatakan pihaknya memiliki 1.000 petani yang secara keseluruhan telah mengikuti program kemitraan IPS (Integrated Production System/Sistem Produksi Terintegrasi) sejak 2009. Adapun program kemitraan IPS merupakan sistem kontrak kerja sama antara petani dan Sampoerna dengan mendapatkan sejumlah fasilitas, seperti pendampingan pertanian, akses permodalan, sarana dan prasarana pertanian serta jaminan akses pasar yang sangat diperlukan petani tembakau.

Para petani juga mendapatkan informasi dan bimbingan mengenai praktik pertanian yang baik untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, produktivitas serta penghasilan yang diterima dari panen tembakau. Salah satu petani di Desa Sukowono, Jember, M. Dahlal (47) yang telah mengikuti program kemitraan selama empat tahun, ini mengatakan jaminan hasil panen tembakau yang akan diserap atau dibeli seluruhnya oleh pemasok dan Sampoerna terbukti meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.

Harga jual tembakau yang diserap Sampoerna dihargai sesuai dengan kualitas daun, yakni daun bagian atas Rp35.000 per kilogram, daun tengah Rp20.000 per kg, dan daun bawah Rp10.000 per kg.

"Harga jual tembakau kalau ke tengkulak mulai dari Rp10.000 sampai Rp40.000 itu kalau kebutuhan tembakau lagi naik, tapi kalau cuaca buruk bisa tidak laku sama sekali. Bahkan, bisa dua tahun merugi sebelum ikut kemitraan," ujar Dahlal.

Saat ini, sekitar 27.000 petani di sejumlah daerah penghasil tembakau, seperti Rembang, Lombok, Wonogiri, Malang, Jember, Blitar dan Lumajang, telah bergabung dalam kemitraan IPS untuk menggarap lahan tembakau seluas 22.700 hektare.

Sebagai informasi, pada 2014 total hasil panen tembakau mencapai sekitar 163.187 ton, sedangkan rata-rata permintaan industri setiap tahun mencapai sekitar 300.000 ton. (kmj)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini