JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan harga rumah akan bisa turun hingga sekitar 20 persen. Hal ini menyusul keluarnya Paket Kebijakan Jilid XIII, dalam rangka menyederhanakan perizinan dalam membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Akan tetapi, penurunan harga rumah untuk MBR ini tidak bisa digeneralisasikan. Sebab, semua itu bergantung di tiap daerah Indonesia. Sehingga, turunnya harga rumah bisa saja bervariatif. (Baca Juga: Paket Kebijakan Ekonomi XIII, Rumah Murah untuk Masyarakat)
"Itu mesti lebih murah tapi kalau ditanya berapa, katanya gini, hitungannya biaya pengurusan izin dan rekomendasi macam-macam itu antara 20-25 persen. Nah hitungannya akan turun kira-kira 70 persen dengan deregulasi kemarin. Ya dampaknya ke harga mungkin berkisar pada 14-17 persen, dekati 20 persen," ucapnya saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Sementara itu, para pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) sempat menyebutkan deregulasi kebijakan ini tidak mampu membuat harga rumah turun. Kebijakan ini justru hanya sekadar mampu menurunkan biaya perizinan saja.
Menanggapi hal tersebut, Darmin menegaskan dengan telah dipangkasnya biaya pengurusan perizinan mencapai 70 persen, maka tidak dapat dipungkiri harga rumah pun akan otomatis turun.
"Jelas dia (REI) kan bilang enggak ada hubungannya karena secara langsung. Tapi kalau biaya proses izinnya turun 70 persen, masa harga rumahnya tidak terpengaruh turun. Karena menurut mereka (REI) sendiri, biaya proses izin itu kira-kira 20 persen. Ya dikalikan saja," jelasnya. (dng)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rhs)
