JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah Indonesia pada Juli 2016 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yang mencapai sebesar Rp3.362,74 triliun. Tercatat utang pemerintah turun Rp2,92 triliun menjadi Rp3.359,82 triliun.
Namun, meskipun mengalami penurunan, utang Indonesia ini masih tergolong tinggi. Belum lagi, pada tahun 2017 mendatang, pemerintah memberikan lampu kuning untuk kembali berutang agar dapat membayar bunga utang.
Lantas, apakah penurunan bunga utang ini berdampak pada amannya rasio utang Indonesia pada tahun ini?
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, jumlah utang Indonesia ini masih tergolong aman bagi kondisi keuangan negara. Sebab, rasio utang ini masih berada di bawah 33 persen dari total PDB Indonesia sebesar Rp12 ribu triliun.
[Baca juga: Total Utang Pemerintah RI Turun Jadi Rp3.359 Triliun]
"Saat ini masih aman. Karena rasio utang itu kan batasnya 33 persen ya. Kalau saat ini sekitar 26 persen masih aman," kata Lana kepada Okezone.
Hanya saja, pemerintah memang tak boleh lengah dengan turunnya utang negara ini. Sebab, tugas berat menanti mengingat adanya beban bunga utang yang harus dibayar.
"Begini, kalau utang untuk bayar utang, itu masih wajar. Tapi kalau utang untuk bayar bunga utang, itu tidak boleh. Apalagi kalau terjadi defisit keseimbangan primer," tutupnya.
Seperti diketahui, defisit keseimbangan primer dalam RAPBN 2016 mencapai Rp111,4 triliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan RAPBN 2016 sebesar Rp105,5 triliun. Hal inilah yang menyebabkan Sri Mulyani mengatakan bahwa RAPBN 2017 tidak sehat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rai)
