JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy guna menindaklanjuti dialog dengan budayawan dan pekerja seni.
Diketahui, Selasa 30 Agustus 2016, Jokowi mengundang pegiat film dan pekerja seni makan siang di Istana Negara. Sebelumnya, mantan Wali Kota Solo itu juga berdialog dengan budayawan di Galeri Indonesia pada Selasa 23 Agustus 2016.
Muhadjir mengatakan, Jokowi berpesan untuk membentuk rumusan dari berbagai usulan yang telah diterima.
"Beliau (Presiden) sudah mendengar berbagai masukan, sekarang beliau menugasi Kemendikbud untuk segera merespon, merumuskan," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Selain itu, Muhadjir juga diminta keterangan soal kemajuan program-program kebudayaan yang digadang Kemdikbud dan Badan Ekonomi Kreatif. "Progres report, program kemajuan sudah sampai di mana, apa, pendidikan advokasinya sudah sampai di mana, kemudian pemberlakuan pembentukan karakter kemudian juga berkaitan dengan kebudayaan," jelasnya.
Muhadjir menjelaskan, Jokowi berpesan agar segera ada perumusan strategi kebudayaan nasional di Kemdikbud sebagai induk lembaga yang mewadahi upaya tersebut. Menurut dia, idealnya kebudayaan memayungi seluruh sektor berlandaskan tri sakti, yakni berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial dan budaya.
Karenanya, Muhadjir diminta untuk merumuskan strategi pengembangan budaya berdasarkan prinsip di atas. "Maka kami ditugaskan untuk segera merumuskan itu," tukas dia.
Diketahui, para pegiat film dalam bincang-bincang sehabis makan siang kemarin mengusulkan agar film masuk dalam kurikulum pendidikan. Sementara para budayawan saat berdialog dengan Jokowi, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk pembangunan nilai-nilai budaya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sus)
