JAKARTA - Anak-anak korban eksploitasi germo ke kaum gay ternyata sudah membentuk komunitas. Mereka semula lelaki normal, namun kemudian cenderung mengalami perubahan orientasi seksual.
“Anak yang menjadi korban sudah membentuk semacam komunitas. Awalnya mereka normal sebagai laki-laki tetapi karena pergaulan dalam komunitas itu kemudian ada kecendrungan perubahan orientasi seksual yang mengarah kepada penyimpangan seksual,” kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh kepada Okezone, Kamis (1/9/2016).
Niam menjelaskan, perubahan orientasi anak itu dia ketahui berdasarkan penilaian atau assessment awal terhadap korban. “KPAI juga ketemu dengan anak kemudian berkomunikasi, mengobrol dan mengamati pergerakan, gesture dan sejenisnya,” katanya.
Kasus ini berawal dari penangkapan seorang germo berinisial AR (41) di sebuah hotel di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa 30 Agustus 2016 malam. Tersangkau diamankan bersama korban antara lain satu pria dewasa dan tujuh anak di bawah umur.
Korban dibanderol dengan tarif Rp1,2 juta kepada kaum gay dan mereka dibayar hanya Rp100 ribu hingga 150 ribu. Tidak hanya tujuh anak tersebut bahkan AR memiliki 99 daftar anak yang siap untuk dijual berkencan dengan gay.
“AR mengelolanya dan dikenal anak-anak bernama RCM manajemen. Dia menyediakan anak untuk kepentingan prostitusi gay berbayar,” tukasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)
