JAKARTA - Pasca keluarnya surat edaran Kominfo mengenai tarif interkoneksi sejak sebulan yang lalu, polemik tarif interkoneksi tak kunjung selesai.
Kali ini, penetapan tarif interkoneksi terancam ditunda, setelah dua operator diketahui belum mengajukan dokumen penawaran interkoneksi (DPI) kepada pihak berwenang.
Melihat hal ini, CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengaku akan mengirim surat ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk memberikan teguran kepada operator yang lalai mengajukan DPI.
"Kami akan kirim surat ke BRTI untuk minta kepada operator-operator yang belum submit DPI," ujarnya kepada Okezone, Kamis (1/9/2016).
Dimintai tanggapan atas dua operator yang tidak mengajukan DPI sampai hari ini, Alexander berujar, “Biasa itu Pak,” singkatnya.
Sementara itu, meski surat edaran Kominfo mengalami penundaan, Indosat Oopredoo mengaku tetap mengajukan perjanjian kerja sama kepada operator yang sudah mengajukan DPI ke regulator.
"Seandainya surat edaran tersebut dicabut atau dibatalkan, kami akan tetap menerapkan tarif interkoneksi baru sejauh terjadi kesepakatan antar operator secara business to business," ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu (31/8/2016).
(kem)