Share

HARI TANI NASIONAL: Jumlah Petani dan Lahan Kian Menyusut

Zulfikarnain , Okezone · Minggu 25 September 2016 03:28 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 25 340 1497969 hari-tani-nasional-jumlah-petani-dan-lahan-kian-menyusut-GLbZnd2AmY.jpg Foto: Illustrasi Okezone
A A A

MAKASSAR – Dalam 10 tahun terakhir, terjadi penyusutan jumlah petani dan lahan sebanyak 15-20 persen di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Data yang dimiliki Gerakan Kebangkitan Petani (Gerbang Tani) Sulsel, jumlah Petani di Sulsel sebanyak 1,2 juta pada tahun 2003 namun kini di tahun 2016 sebanyak 900.000 petani saja.

Hal itu diutarakan ketua Gerakan Kebangkitan Petani (Gerbang Tani) Sulawesi Selatan (Sulsel), Mujahid Akmal dalam diskusi peringatan Hari Tani tahun 2016. Bersama sejumlah petani dan aktivis pertanian berbagai daerah, di Cafe bilangan utara kota Makassar, Sabtu (24/9/2016).

"Dari angka 900.000 petani yang ada di Sulsel pada tahun 2016, itupun didominasi oleh petani usia lanjut, yakni petani yang telah berusia lanjut, usia 50 tahun-70 tahun. Belum lagi lahan produktif pertanian semisal areal sawah menjadi kawasan perumahan," kata Al Mujahid Akmal, Ketua Gerbang Tani Sulsel.

Situasi ini, menurut Akmal kian memprihatinkan, para petani punya tantangan yang makin besar. Ketua gerbang tani tersebut meminta agar Pemerintah dan masyarakat, harus melakukan upaya-upaya memastikan kedaulatan petani dan pangan dengan segera.

“Sektor pertanian kian ditinggalkan, anak muda malu menjadi petani. Disatu sisi para petani semakin tak terdidik. padahal salah satu penopang perekonomian negara adalah pertanian,” tandas Akmal.

Selain jumlah petani yang semakin berkurang, kata Akmal, lahan pertanian juga semakin rusak. Akibat penggunaan bahan kimia dan pestisida pada lahan pertanian secara terus menerus. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga turut berkontribusi pada praktek ini.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menganggarkan pengadaan pestisida dan pupuk kimia sebanyak 250 Miliar lewat APBD untuk tahun 2016. Meskipun dipahami berdampak negatif bagi tanah dan kesehatan, penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan masih terjadi di kalangan petani, bahkan pemerintah turut mensponsori pupuk kimia dan pestisida lewat subsidi,“ tutup Akmal

Peserta diskusi Peringatan Hari Tani datang dari kabupaten Luwu, Enrekang, Pinrang, Wajo, Maros, Bulukumba dan Kabuapten lainnya. usai diskusi mereka berencana memberikan petisi Selamatkan Tanah Petani untuk Pemerintah provinsi Sulsel.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(wal)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini