JAKARTA – Pemilihan Gubernur DKI Jakarta bakal dihelat pada Februari 2017. Tiga kandidat juga telah resmi mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta, yakni Ahok-Djarot, Agus-Silvy, dan Anies-Sandi.
Berdasarkan hasil penelitian Riset Indonesia (Risindo) melalui analisis media, diperoleh sebesar 11,76 persen responden menginginkan pemimpin yang mampu melakukan perbaikan ekonomi.
"Warga DKI ingin pemimpin yang bisa meningkatkan kesejahteraan, perluasan lapangan kerja, dan mengendalikan harga kebutuhan pokok," ujar Direktur Eksekutif Risindo, Totok Sugiarto, di Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
Selain itu, Risindo juga mencatat 5,88 persen menginginkan gubernur yang mampu mengatasi persoalan ruang publik. Mereka berharap seorang pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah banjir, kemacetan, perbaikan tata ruang, dan menghilangkan kelumpuhan.
Dari riset tersebut, keinginan terbesar warga ialah adanya pemimpin yang prorakyat. Totok menyatakan warga DKI merindukan gubernur yang dekat dengan warga dan tidak pernah menyakiti serta merugikan rakyat kecil.
"Angkanya 23,53 persen. Lalu mereka juga berharap pemimpin yang membangun dengan manusiawi dan santun," jelasnya tanpa menjabarkan persentase ketiga kandidat di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Totok mengklaim angka golput bakal rendah di Pilgub DKI 2017. Ia berpendapat bahwa masing-masing calon membuat pilihan publik relatif lengkap dan representatif.
"Golput diprediksi berada di kisaran 15–30 persen," bebernya.
Sementara Profesor Syamsudin Haris menilai yang menjadi senjata pamungkas dua kandidat penantang petahana ialah aspek personalitas dan kesantunan.
"Kalau incumbent mengandalkan kinerja, dua kandidat bisa mengandalkan sisi personal dan santun," kata Syamsudin.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wal)
