Share
Advertisement

Penjualan Lesu Penyebab Blackberry Stop Produksi Ponsel?

Moch Prima Fauzi , Jurnalis-Kamis 29 September 2016 11:53 WIB
Blackberry. (Foto: Ubergizmo)
Blackberry. (Foto: Ubergizmo)
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan ponsel asal Kanada, Blackberry, telah mengonfirmasi akan berfokus pada bisnis software dan meninggalkan produksi di divisi hardware. Hal itu diungkap oleh CEO Blackberry, John Chen.

“Strategi baru Mobility Solutions kami menunjukkan tanda-tanda momentum, termasuk kesepakatan besar pertama kami dengan perusahaan patungan telekomunikasi di Indonesia," ungkap Chen, sebagaimana dilansir Bussiness Insider.

Lanjut Chen, semua pengembangan hardware akan dihentikan dan melakukan fungsi outsource bersama partner. Dengan adanya strategi tersebut, diharapkan Blackberry bisa mengurangi kebutuhan modal dan meningkatkan pengembalian modal.

Dengan begitu, perusahaan induk yang berada di Waterloo, Kanada, hanya akan memproduksi hardware. Untuk produksi ponsel, akan dibuat atau dirakit di Indonesia melalui kerja sama dengan salah satu perusahaan lokal.

Adanya rencana ke dalam bisnis software bukan hal yang baru dan mengagetkan. Pada akhir 2014, perusahaan tersebut telah berencana untuk beralih ke sektor software dan jasa karena terjadinya penurunan pendapatan.

Meski pada saat itu Blackberry berhasil memangkas kerugian, namun perusahaan tersebut masih terus mengalami penurunan pendapatan. Terakhir, pada Juni 2016, perusahaan mengalami kerugian sebesar USD670 juta.

Berdasarkan data yang dihimpun Okezone, penurunan tersebut mulai terjadi pada 2012 yang diketahui berkurang dari USD4,2 miliar menjadi USD2,9 miliar. Pada kuartal kedua di tahun tersebut, Blackberry mendapatkan pendapatan 60 persen dari hardware, 35 persen dari layanan, dan lima persen dari software.

Hal itu ditambah penjualan handset Balckberry Priv yang jauh dari harapan perusahaan. Salah satu faktor yang menjadi alasan kurangnya angka penjualan ponsel ini diduga karena harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Blackberry Priv diketahui memiliki harga yang lebih tinggi dari iPhone 6s pada saat itu.

Saat ini, bisnis ponsel Blackberry sedang bertahan dengan mencoba mengeluarkan seri DTEK50 yang diluncurkan pada Juli 2016. Laporan terbaru, perusahaan juga tengah mempersiapkan penerus dari ponsel tersebut, yakni DTEK60. Namun masih belum diketahui apakah DTEK60 akan menjadi ponsel pertama Blackberry yang akan dirakit di Indonesia setelah adanya perubahan arah bisnis ini.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement