KIEV – Ukraina memperingati 75 tahun pembantaian Babi Yar, salah satu peristiwa berdarah paling dikenal pada masa Perang Dunia II. Upacara peringatan yang berlangsung di Monumen Babi Yar pada Kamis waktu setempat itu dihadiri sejumlah pejabat Ukraina dan negara tetangga termasuk Presiden Petro Poroshenko.
Babi Yar adalah nama sebuah jurang di Ibu Kota Ukraina, Kiev di mana pada 29 sampai 30 September 1941 sebanyak 33.771 warga Yahudi dibantai oleh pasukan Nazi Jerman yang menduduki kota. Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald S. Lauder menyebut Babi Yar sebagai “salah satu bidang tanah dengan reputasi paling buruk di seluruh dunia”.
“Tragedi Babi Yar menyadarkan umat manusia. Rezim apa pun yang menginjak-injak hak asasi dan kebebasan manusia, merupakan perwujudan ancaman bagi kemanusiaan,” kata Poroshenko sebagaimana dilansir Euronews, Jumat (30/9/2016).
Peringatan yang berlangsung pada pagi hari diisi dengan upacara sederhana termasuk peletakan karangan bunga. Sedangkan upacara peringatan yang lebih besar akan berlangsung pada malam hari.
Tragedi Babi Yar meupakan salah satu pembantaian terbesar yang pernah dilakukan Nazi Jerman dengan dibantu oleh warga lokal pendukungnya di wilayah Uni Soviet. Warga Yahudi dipanggil dengan pengumuman dan dirayu dengan uang, barang berharga, dan baju hangat. Mereka mengira akan dipindahkan ke wilayah lain, namun justru dikumpulkan untuk dihabisi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dka)