Share

Indonesia Kukuhkan Dukungan Jadi DK Tak Tetap PBB

Silviana Dharma , Okezone · Jum'at 30 September 2016 08:30 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 30 18 1502453 indonesia-kukuhkan-dukungan-jadi-dk-tak-tetap-pbb-ns0Brt8t0d.jpg Juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan Indonesia telah mengukuhkan dukungan untuk maju sebagai anggota tak tetap DK PBB. (Foto: Silvi/Okezone)
A A A

JAKARTA - Ketika Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mengunjungi New York, Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-71, ada 28 pertemuan bilateral yang dilakukan. Selain memperbaharui kerjasama antara dua negara, kesempatan itu dimanfaatkan Menlu untuk menggalang dukungan bagi Indonesia melenggang jadi Dewan Keamanan Tak Tetap PBB pada 2019/2020.

Seperti diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, banyak dari negara yang ditemui memberikan dukungan penuh dan langsung kepada Merah Putih. Dengan demikian, Indonesia telah mengukuhkan dukungan menjadi DK Tak Tetap PBB. Meski begitu, sang jubir menolak memberitahukan jumlah apalagi menyebut nama-nama negara yang memberikan dukungannya.

"Oleh karena sifatnya rahasia, saya tidak bisa sebutkan siapa-siapa atau jumlah negara yang berikan dukungan. Tapi saya bisa bilang bahwa banyak dari negara yang ditemui Ibu Menlu (Retno) di sela SMU PBB tersebut yang mengukuhkan dukungannya kepada Indonesia," ujarnya dalam obrolan santai bersama awak media di sebuah kafe di bilangan Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).

Pria yang akrab disapa Tata itu menambahkan, "ada negara yang sebelumnya baru secara lisan menyatakan dukungan, saat pertemuan bilateral itu langsung menyuruh stafnya membuatkan pernyataan tertulis."

Dalam memberikan dukungannya, Tata mengungkap tentu tidak gratis. Walau ada juga beberapa negara yang memang karena melihat kiprah Indonesia bagus dalam menjaga perdamaian dunia dan mandat PBB, menyatakan dukungannya tanpa syarat. Sementara mereka yang bersyarat, biasanya meminta dukungan Indonesia juga di forum internasional lain.

"Kalau ditanya berapa dukungan yang harus kita kumpulkan, tentu sebanyak-banyaknya. Pastinya, harus bisa lebih banyak dari negara lain yang juga ikut mendaftar untuk periode yang sama," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pencalonan diri Indonesia menjadi DK Tak Tetap PBB ini merupakan yang keempat kalinya, setelah terpilih pada tahun 1974-1975, 1995-1996 dan 2007-2008 . Sedikitnya ada dua tantangan utama yang dihadapi pada kampanye kali ini. Pertama, Indonesia harus mampu meyakinkan betul kontribusinya dalam menjaga perdamaian dunia. Kedua ialah munculnya negara yang baru pertama kali mendaftar jadi DK Tak Tetap PBB.

"Kehadiran negara yang baru pertama kali mendaftar ini jadi tantangan tersendiri bagi Indonesia meyakinkan negara-negara lain untuk mendukung. Apalagi pengalaman kita lebih nyata. Kalaupun kita menang nanti, itu bukan karena kampanye yang baru-baru ini digalakkan, tapi didasarkan perjalanan panjang diplomasi Indonesia," imbuhnya.

Meski menolak menyebut negara-negara mana saja yang sudah mengutarakan dukungan penuhnya, Tata meyakinkan setidaknya ASEAN pasti solid. Sebab ada mekanisme tak tertulis di antara negara anggota kawasan untuk selalu saling dukung di forum internasional manapun. Apalagi dalam kasus ini, tidak ada negara anggota ASEAN lain yang mengajukan diri sebagai DK Tak Tetap PBB pada periode 2019-2020.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini