Share

Seharusnya Jokowi-JK Jadi Mediator di Pilgub DKI

Silviana Dharma , Okezone · Jum'at 30 September 2016 23:49 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 30 338 1503414 seharusnya-jokowi-jk-jadi-mediator-di-pilgub-dki-QBiwppRGWd.jpg
A A A

JAKARTA - Pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 diperkirakan akan lebih panas dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, kala Joko Widodo maju bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pemenang.

Namun, mantan Ketua Muhammadiyah, Din Syamsudin menyayangkan keseruan itu dimanfaatkkan oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan sentimen SARA yang dipolitisasi.

Agar sentimen primordial itu tidak merambat luas, apalagi sampai ke daerah di luar Jakarta, Din berharap ada kekuatan penengah untuk memadamkan apinya.

Kalau pun ada tokoh yang tepat untuk menjadi mediator, Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut menyebut Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla-lah orangnya.

"Harusnya ada kekuatan penengah yang netral. Tapi yang terjadi malah Presiden dan Wapres kita saja terbelah," komentarnya saat ditemui awak media di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Jika presiden dan wapresnya cuma bisa ribut sendiri, Ia pun berpesan agar para pasangan calon yang akan bersaing di Pilgub 2017 agar menjaga cara bicaranya. Jangan sampai, ujaran-ujaran dan kata-kata kasar terlontar, akhirnya berujung perpecahan.

Seperti diketahui, Pilgub DKI 2017 diikuti tiga pasang calon. Mereka adalah duet petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, pasangan independen Agus Harimurti Yudhoyono menggandeng Sylviana Murni, dan duo cerdas Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini