Share

Ratusan Hektare Padi di Bojonegoro Terendam Banjir

ant , Jurnalis · Jum'at 30 September 2016 11:53 WIB
https: img.okezone.com content 2016 09 30 519 1502630 ratusan-hektare-padi-di-bojonegoro-terendam-banjir-5ax408V63v.jpg Ilustrasi (Antara)
A A A

BOJONEGORO - Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, rusak diterjang banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari lalu.

Kepala Desa Pucangarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Sanawi, menjelaskan bahwa tanaman padi di desanya yang diterjang air banjir luapan Bengawan Solo luasnya mencapai 165 hektare, dengan rincian separuhnya masih dalam pembenihan.

Separuhnya tanaman padi lainnya yang sudah tertanam, katanya, usianya berkisar satu sampai dua pekan.

"Tanaman padi baik yang masih di persemaian maupun sudah tertanam semuanya rusak diterjang air banjir," ungkapnya, Jumat (30/9/2016).

Akibat rusaknya tanaman padi itu, katanya, petani mengalami kerugian berkisar Rp4 juta-Rp5 juta per hektare. "Tanaman padi yang rusak diterjang banjir tidak ada yang diikutkan asuransi," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan tanaman padi di desanya itu diterjang banjir luapan Bengawan Solo disebabkan jebolnya tanggul Kali Inggas di desa setempat dengan panjang sekitar 10 meter sejak sehari.

Selain menerjang tanaman padi di desanya air banjir juga merendam tanaman padi di Desa Kedungprimpen juga di Kecamatan Kanor.

"Warga sudah berusaha mengamankan tanggul Kali Inggas yang jebol dengan memasang karung plastik yang diisi tanah dan pasir tapi tidak berhasil," jelas dia.

Secara terpisah, Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khairuddin, menjelaskan bahwa banjir luapan Bengawan Solo juga menerjang tanaman padi di desanya baik di persemaian atau baru tanam dengan luas sekitar 200 hektare.

"Tanaman padi di desa kami juga desa lainnya di Kecamatan Baureno terendam air banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari lalu," jelas dia.

Menurut dia, tanaman padi di desanya yang diterjang banjir luapan Bengawan Solo itu kemungkinan besar rusak, sebab kondisi airnya keruh dan tanaman padi rata-rata baru tanam.

"Kalau tanaman padi baru tanam kemudian diberi pupuk diterjang banjir tidak ada harapan hidup," katanya menegaskan.

Namun, lanjut dia, sebagian besar tanaman padi di desanya itu diikutkan asuransi, tapi belum diketahui kemungkinan bisa mendapatkan klaim asuransi disebabkan bencana banjir.

Camat Kanor Wardoyo, menambahkan Tim Badan Panggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekarang ini akan mengamankan tanggul Kali Inggas di Desa Kedungprimpen, yang jebol.

"Tim BPBD sekarang meluncur ke lokasi tanggul jebol di Kedungprimpen," ucapnya. Budi Suyanto

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini