JAKARTA- Tari balet kurang populer di Indonesia. Padahal sebenarnya, banyak penari balet yang berprestasi di Tanah Air.
Pertujukan balet (Foto: Ady/Okezone)
"Saya merasa kita punya penari tidak kalah dengan orang luar negeri. Cuma masalahnya di sini masih belom profesional saja," ujar Marlupi Sijangga yang merupakan salah satu penari balet Indonesia di tahun 1950-an di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Pertujukan balet (Foto: Ady/Okezone)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Lebih lanjut, Marlupi menuturkan jika bentuk pengembangan karier dari para balerina di Indonesia cukup memprihatinkan. Alhasil, talenta mereka pun banyak yang sia-sia.
Tari balet (Foto: Ady/Okezone)
Karenanya, Marlupi pun tergugah untuk lebih mengembangkan dunia tari balet di Indonesia. Marlupi bahkan menggandeng anak dan cucunya untuk mengembangkan seni tari tersebut.
Tari Balet (Foto: Ady/Okezone)
Tari Balet (Foto: Ady/Okezone)
Melalui acara We Dance, Marlupi siap mempopulerkan lagi balet di Indonesia. Menariknya, balet yang akan dipentaskan merupakan perpaduan dari beberapa tarian tradisional Tanah Air.
Tari Balet (Foto: Ady/Okezone)
Empat tarian yang akan ditampilkan tersebut adalah Sipatmo (perpaduan antara ballet dengan kebudayaan Betawi), Psycolor, Inspiration (perpaduan neo-ballet dengan tarian tradisional flamenco Spanyol), dan Festivo (karya tari dengan gaya modern dan kontemporer di mana kemeriahan festival musim panas di Jepang dijadikan ceritanya).