JAKARTA - Recall merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pabrikan mobil atas adanya kecacatan produk. Meski demikian, proses perbaikan ini masih kerap dipandang sebelah mata oleh konsumen di Tanah Air.
Jonfis Fandy selaku marketing and aftersales service director PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen pemegang merek (APM) mobil Honda mengatakan pihaknya masih mengalami kesulitan untuk mengundang konsumen melakukan recall.
"Recall sudah dilakukan dua tahun ini saja, responsnya masih kurang. Kalau dipersentese, sudah plus minus 15 persen," ujar Jonfis beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan HPM kesulitan memperbaiki mobil yang seharusnya di-recall, apalagi mobil-mobil yang terdampak tersebut merupakan produksi lama. Belum lagi faktor geografis, wilayah Indonesia sangat luas.
"Indonesia negara kepulauan jadi penyebaran beritanya lama. Semua diler bisa lakukan, ya cuma kadang database itu (berubah) kan, nomor telefon sudah ganti, rumah pindah, mobil sudah dijual. Nah hal seperti ini yang susah. Tapi begitu kami temukan mobil masuk, sudah langsung diganti. Konsumen enggak request pun (akan) kami ganti, karena kami kan sudah punya database ada berapa jumlahnya," lanjutnya.
Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu HPM mengumumkan recall pada kendaraan yang dijual di Indonesia dengan jumlahnya mencapai lebih dari 360 ribu unit mobil dari beragam model.
Adapun model kendaraan Honda yang masuk dalam daftar recall terbaru adalah:
1. 2.856 unit Honda Accord produksi 2004-2007
2. 16.276 unit Honda Civic produksi tahun 2002-2011
3. 41.538 unit Honda City produksi tahun 2004-2013
4. 104.651 unit Honda CR-V produksi tahun 2002-2012
5. 199.167 Honda Jazz produksi tahun 2004 -2014
6. 2.526 unit Honda Stream produksi tahun 2002-2006.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
