Share

Pengusutan Insiden Kerusuhan di Meranti Dinilai Banyak Kejanggalan

Banda Haruddin Tanjung , Okezone · Sabtu 01 Oktober 2016 03:05 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 01 340 1503450 pengusutan-insiden-kerusuhan-di-meranti-dinilai-banyak-kejanggalan-uxkzJ19HNy.jpg
A A A

PEKANBARU - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai, penyidik tidak tranparan dalam melakukan pengusutan kasus bentrokan berdarah di Polres Meranti, Riau.

Hal itu diungkapkan Koordinator KontraS, Haris Azhar saat melakukan peninjauan langsung ke Kepuluan Meranti dan mendatangi Polda Riau di Pekanbaru.

"Kemarin kita melakukan dialog langsung ke warga Meranti dan hari ini kita pertanyakan ke penyidik Polda Riau. Kesimpulan sementara kami, banyak kejanggalan dan sepertinya ada yang ditutupi," ucap Haris Azhar Jumat (30/9/2016).

Dia merincikan, sejumlah indikator kasus ini tidak tranpasran adalah polisi tidak menggelar rekontruksi kasusnya di Meranti, melainkan di Pekanbaru.

"Seharusnya rekontruksi pembunuhan Apri Adi Pratama (24) oleh sejumlah oknum polisi kemarin itu di lokasi dimana perisitiwa itu terjadi. Biar jelas bagaimana kejadian penganiayaan yang berujuang kematian itu," terangnya.

Berdasarkan hasil penulusran KontraS, bahwa Apri, honorer di Pemkab Meranti tewas dikeroyok puluhan anggota polisi di Meranti.

"Sekira 30 anggota polisi terlibat dalam kasus pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas. Namun, anehnya hanya empat yang dijadikan tersangka. Itupun anggota kelas 'coro' (anggota polisi pangkat rendah)," ucapnya.

Selain itu, Haris Azhar menyebut, AKBP Asep Iskandar yang saat ini menjabat Kapolres Meranti harus bertanggungjawab. "Ini kita lihat kalau perwira paling kena mutasi saja, setelah tidak berapa lama dia dapat jabatan lagi. Padahal dia yang orang yang bertanggungjawab," tandasnya.

Seperti diketahui, Apri tewas setelah dianiaya sejumlah anggota Polres Meranti pada 25 Agustus 2016. Apri terlibat kasus pembunuhan anggota Polres Meranti, Adil S Tambunan. Kematian ini membuat warga marah dan menyerang Polres Meranti. Dalam penyerangan ini satu warga tewas.

Sementara Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Surawan memastikan bahwa kasus kerusuhan Meranti berjalan profesional.

"Kita baru menetapkan satu tersangka lagi dari anggota Polres Meranti dan kemungkinan akan terus bertambah tergantung hasil penyelidikan. Jadi tidak ada yang kita tutup tutupi," ujar Surawan.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini