Share

Buaya Muara Teror Warga, Tokoh Masyarakat Ingin Pemerintah Tak Asal Tangkap

Sigit Dzakwan , Sindo TV · Jum'at 21 Oktober 2016 07:26 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 21 340 1520650 buaya-muara-teror-warga-tokoh-masyarakat-ingin-pemerintah-tak-asal-tangkap-6RNN5NeKQ3.jpg
A A A

KOTAWARINGIN BARAT – Warga bantaran Sungai Arut, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah digegerkan oleh kemunculan buaya muara sepanjang tiga meter. Bahkan, buaya tersebut terus muncul dalam tiga hari terakhir.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, sekaligus pawang buaya, Kaik (Kakek) Thamrin angkat bicara. Di hadapan Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto, Kasat Pol Air, AKP Wawan Ariananda dan staf Polisi Hutan (Polhut) BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Muda Yulivan, ia meminta aparat tidak gegabah menangkap buaya itu. Ia mengklaim, berdasarkan penerawanagannya, penampakan di Sungai Arut dalam tiga hari terakhir bukanlah buaya liar, melainkan buaya peliharaan yang sudah lama ditinggal pemiliknya.

"Kalau saran saya jangan ditangkap atau dibunuh. Buaya itu tidak akan mengganggu orang jika tidak diganggu. Saya jamin buaya itu tidak akan keluar lagi. Saya sudah melakukan ritual di Sungai Arut," ujar Kaik Thamrin di rumahnya di Jalan Rajawali, RT 3, Kelurahan Raja, Kamis, 20 Oktober 2016, malam.

[Baca juga : Habitat Rusak karena Kebun Sawit, Buaya Muara Mulai Teror Warga]

Dikatakan Thamrin, jika memang nantinya muncul lagi, ia tak ragu untuk mengatasi seorang diri dan membawa buaya tersebut ke lokasi yang jauh dari permukiman.

"Kita lihat dulu du sampai tiga hari ke depan, jika masih muncul nanti saya yang atasi," imbuhnya.

Sementara Bupati Kobar, Bambang Purwanto justru mempunyai pendapat berbeda. Ia menilai buaya muara itu sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, ia menganggap warga boleh melihat dari sisi mistis, tetapi faktanya buaya ersebut berbahayanya bagi warga sekitar bantaran sungai.

"Kalau pendapat saya jika nanti buata itu sering atau muncul lagi, petugas BKSDA harus melakukan evakuasi dan membawanya ke SM Lamandau," sambung Bambang.

Namun, Staf BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Muda Yulivan mengaungkapkan pihaknya menyiapkan skenario jika buaya muara itu terus muncul. Bahkan, BKSDA akan memasang perangkap khusus.

"Kita akan siapakn perangkap untuk menangkap buaya itu. Atau menggunakan sejenis jaring besar. Karena buaya muara ini binatang yang cukup ganas dan berbahaya,” tandas Muda.

Hingga saat ini, BKSDA danPolair Polres Kobar berpatroli menyusuri bantaran Sungai Arut setiap pagi dan sore. Mereka mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sungai. (sym)

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fds)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini