CILEGON – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disindir terkait penolakan pengajuan Brigjen KH Syamun sebagai pahlawan nasional. Di mana, pengajuan tersebut sudah dilakukan selama dua tahun berturut-turut.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Muktamar Al-Khairiyah 9, Ali Mujahidin saat memberikan sambutannya di depan Jokowi yang menghadiri Muktamar Al-Khairiyah 9 di Kampus Al-Khairiyah Citangkil, Cilegon, Banten.
“Pengajuan Ki Syamun sebagai pahlawan nasional ditolak pemerintah pusat karena di antaranya, katanya Ki Syamun itu lingkup perjuangannya tidak nasional. Bapak Presiden, kami di Cilegon menghormati Pattimura sebagai pahlawan nasional meski beliau hanya berjuang di Maluku,” kata Ali.
Kepada Jokowi, Ali mengungkapkan, bahwa keberaadaan Al-Khairiyah di seluruh nusantara adalah keberadaan yang riil. “Al-Khairiyah itu agak berbeda dengan ormas Islam lainnya mungkin. Jadi, kalau Al-Khairiyah itu Pak Presiden, keberadaan pengurusnya di daerah itu diwakili oleh keberadaan madrasahnya,” kata Ali menegaskan peran Alkhairiyah di bidang pendidikan yang telah digagas Ki Syamun, pendiri Al-Khairiyah, sejak 1905.
Ali turut mengungkapkan dukungannya terhadap kepemimpinan Jokowi. “Kami komitmen untuk terus mendukung pemerintahan yang Bapak Pesiden pimpin sejak dari awal,” kata Ali.
Jokowi hadir di Muktamar Al-Khairiyah didampingi Gubernur Banten Rano Karno. Muktamar Al-Khairiyah akan meminta ratusan cabang Al-Khairiyah di lima provinsi untuk memilih ketua umum yang baru.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(Ari)