Share

Gencatan Senjata Aleppo Berakhir, Pertempuran Kembali Meletus

Wikanto Arungbudoyo , Okezone · Minggu 23 Oktober 2016 04:07 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 23 18 1522107 gencatan-senjata-aleppo-berakhir-pertempuran-kembali-meletus-RCgPIWrgQZ.jpg Lanskap kota Aleppo yang menjadi pusat pertempuran pasukan Suriah dengan pemberontak (Foto: Abdalrhman Ismail/Reuters)
A A A

ALEPPO – Gencatan senjata selama tiga hari yang ditujukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di Aleppo, Suriah, berakhir pada Sabtu 23 Oktober 2016. Tak lama kemudian, pertempuan kembali membara di bekas kota industri Suriah tersebut.

Gencatan senjata diberlakukan oleh Rusia dan Pemerintah Suriah pada Kamis 20 Oktober 2016. Penghentian bombardir Aleppo diambil setelah Inggris dan Amerika Serikat (AS) menyatakan akan mempertimbangkan sanksi kepada Suriah dan Rusia.

Seperti dimuat ITV, Minggu (23/10/2016), Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, pertempuran kembali pecah di wilayah barat daya Aleppo. Seperti biasanya, pertempuran kembali melibatkan serangan udara. Rusia atau Suriah diyakini berada di balik serangan udara tersebut.

Tidak hanya itu, pertempuran darat antara pasukan pemberontak dengan pasukan Suriah juga kembali meletus. Pertarungan kali ini terjadi di garda terdepan untuk merebut Aleppo Timur yang dikuasai oleh para pemberontak.

Suriah dan Rusia bersikeras melanjutkan aksinya di Aleppo untuk menyingkirkan militan Jabhat Fateh al Sham atau yang dulu dikenal sebagai Jabhat al Nusra. Namun, koalisi pimpinan AS mencurigai aksi Rusia dan Suriah yang diduga malah menargetkan pengeboman ke warga sipil serta infrastruktur penting untuk mengambil alih Aleppo dari tangan pemberontak.

ALEPPO – Gencatan senjata selama tiga hari yang ditujukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di Aleppo, Suriah, berakhir pada Sabtu 23 Oktober 2016. Tak lama kemudian, pertempuan kembali membara di bekas kota industri Suriah tersebut.

Gencatan senjata diberlakukan oleh Rusia dan Pemerintah Suriah pada Kamis 20 Oktober 2016. Penghentian bombardir Aleppo diambil setelah Inggris dan Amerika Serikat (AS) menyatakan akan mempertimbangkan sanksi kepada Suriah dan Rusia.

Seperti dimuat ITV, Minggu (23/10/2016), Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, pertempuran kembali pecah di wilayah barat daya Aleppo. Seperti biasanya, pertempuran kembali melibatkan serangan udara. Rusia atau Suriah diyakini berada di balik serangan udara tersebut.

Tidak hanya itu, pertempuran darat antara pasukan pemberontak dengan pasukan Suriah juga kembali meletus. Pertarungan kali ini terjadi di garda terdepan untuk merebut Aleppo Timur yang dikuasai oleh para pemberontak.

Suriah dan Rusia bersikeras melanjutkan aksinya di Aleppo untuk menyingkirkan militan Jabhat Fateh al Sham atau yang dulu dikenal sebagai Jabhat al Nusra. Namun, koalisi pimpinan AS mencurigai aksi Rusia dan Suriah yang diduga malah menargetkan pengeboman ke warga sipil serta infrastruktur penting untuk mengambil alih Aleppo dari tangan pemberontak. 

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(war)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini