Share

Kronologi Ledakan Tabung Gas 50 Kg di Gerai PHD Bekasi

ant , Jurnalis · Minggu 23 Oktober 2016 12:57 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 23 338 1522217 kronologi-ledakan-tabung-50-kg-di-gerai-phd-bekasi-UEY94YIN0b.jpg
A A A

JAKARTA - Pihak Polda Metro Jaya membeberkan kronologis ledakan besar diduga akibat tabung gas ukuran 50 kilogram milik Pizza Hut Delvery (PHD) di Jalan Raya Hankam Nomor 37 RT04/05 Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi.

"Dugaan sementara ledakan di Toko PHD akibat tabung gas ukuran 50 kg yang berada di bagian belakang PHD pada sekira pukul 06.40 WIB," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Awi mengungkapkan, petugas telah memeriksa tiga saksi yakni juru parkir Alfamidi Jhon Hendri, pegawai Alfamidi Tulius Widodo dan pegawai PHD Libotius Steven Kendye.

Berdasarkan keterangan Libotius, Awi mengatakan para pekerja memeriksa tabung dan sambungan listrik setelah tempat makan siap saji PHD itu tutup beroperasi, Sabtu 22 Oktober 2016 pukul 23.00 WIB.

Saksi Libotius bersama Arom, Risko dan Rifai memeriksa empat tabung gas dan listrik sebelum meninggalkan tempat kerja sekitar 02.00 WIB. "Saksi memastikan tabung gas dan listrik dalam kondisi mati," ujar Awi.

Saksi Jhon Hendri pada saat kejadian berjarak sekitar lima meter dari bangunan PHD dan saksi Tilus Widodo berada di bangunan Alfamidi dengan radius sekitar lima meter.

Kedua saksi mendengar dentuman keras dari PHD yang menghancurkan seluruh bangunan PHD dan sebagian bangunan lainnya di sekitar lokasi kejadian. Bau gas masih tercium di sekitar lokasi kejadian beberapa saat setelah ledakan terjadi sehingga petugas memasang garis polisi untuk menghindari ledakan susulan.

"Saat ini di lokasi masih steril dan sedang menunggu tim Labfor Mabes Polri untuk olah TKP," tutur Awi.

(qlh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini