JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menggunakan dua skema untuk membiayai proyek Light Rail Transit (LRT). Skema tersebut, adalah dalam bentuk pembiayaan cash dan non-cash.
"Kita sedang mengcreate model pembiayaan LRT. Kurang lebih sekitar 40% dalam bentuk non-cash, 60% nya dalam bentuk cash," jelas Direktur Keuangan dan Legal Adhi Karya Haris Gunawan di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Namun, karena belum adanya persetujuan dari pemerintah terkait penyertaan modal tersebut, maka Adhi Karya berencana untuk mencari dana dengan menggandeng pihak lain untuk membangun proyek tersebut.
"APBN ada pembayaran, cuma kan terbatas. Nanti rencananya akan ditender dalam beberapa tahun. APBN kalau tahun ini tandatangan, tahun depan belum ada pembiayaan. Baru 2018 ada pembayaran dari pemerintah," jelas dia.
Sementara untuk pembiayaan pembayaran proyek tetap sesuai kontrak yang akan dilakukan bertahap, sebab tidak bisa diselesaikan dalam waktu tiga tahun. "Kontrak tetep Rp22 triliun sesuai kontrak, cuma pembiayaannya pembayarannya yang tidak bisa sekaligus atau diselesaikan dalam 3 tahun ini," tuturnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)
