Share

Investasi dari Hong Kong Meroket 155%

Dedy Afrianto , Okezone · Selasa 25 Oktober 2016 10:02 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 25 320 1523662 investasi-dari-hong-kong-meroket-155-Opwuc2I6Ep.jpg Ilustrasi investasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sejak pemerintahan Jokowi-JK dilantik di Oktober 2014, tiga periode semester pelaporan data yakni Januari 2013-Juni 2016 tercatat terjadi kenaikan signifikan realisasi investasi yang bersumber pada Penanaman Modal Asing (PMA) yakni sebesar Rp453,8 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, di daftar negara-negara penyumbang investasi, Hong Kong merupakan negara yang kenaikannya meningkat signifikan. Investasi dari Hong Kong tercatat naik dari USD800 juta menjadi USD2 miliar atau naik 155% sedangkan dari China naik dari USD0,8 miliar menjadi USD1,6 miliar atau naik 78%.

Dia mengatakan, investasi ini tidak terlepas dari kunjungan promosi investasi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Dari hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke AS, Belanda, Belgia, Inggris. Jerman, Jepang, Korea Selatan. Singapura, dan Tiongkok, pemerintah mengidentifikasi 110 minat investasi senilai USD201 miliar.

"Dari jumlah tersebut USD32 miliar atau 16% telah mendapat Izin Investasi dan dalam proses realisasi, sementara USD169 miliar atau 84% masih terkendala, baik terkendala problem internal perusahaan maupun kendala yang ditemui di Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Seperti diketahui, berbagai terobosan kebijakan yang telah dilakukan oleh BKPM di antaranya PTSP Pusat melayani 162 jenis perizinan dan non-perizinan, dengan 22 K/L yang menyatu dalam 1 kantor dan telah menerbitkan lebih dari 25.000 izin.

Seperti diketahui, dari program-program terobosan pelayanan penanaman modal yang dilakukan oleh BKPM beberapa di antaranya masuk dalam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Layanan investasi 3 jam yang diluncurkan pada tanggal 11 Januari 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 2 serta revisi daftar negatif investasi yang merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 10.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini