MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memang terkenal sebagai sosok yang sangat kontroversial. Sejak mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina, tindakan Duterte telah menarik perhatian media asing. Baru-baru ini, Presiden Duterte mempersilakan pengusaha asal Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan Filipina.
“Pergilah (investor dan pengusaha). Kemasi barang-barang kamu. Kami akan berkorban. Kami akan bangkit, saya yakinkan kamu,” ujar Presiden Duterte, sebagaimana dilansir Asian Correspondent, Rabu (26/10/2016). Komentar tersebut dalam rangka merespons pernyataan Sekretaris Negara Urusan Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Russel.
Saat mengunjungi Filipina, Russel menyebutkan bahwa perkataan kontroversial Presiden Duterte telah membuat iklim investasi dan usaha di Filipina menjadi tidak menentu dan membuat para pengusaha menjadi kesulitan. Merespons hal tersebut, Duterte mempersilakan para investor dan pengusaha untuk meninggalkan Filipina.
“Kami (Filipina) akan hidup dan tetap bertahan. Kami telah melewati masa-masa paling sulit di planet ini,” tegas Presiden Duterte. Tujuan Russel ke Filipina untuk meminta penjelasan lebih lanjut kepada Duterte terkait perkataannya yang mengatakan berpisah dari AS dan menjalin aliansi dengan China.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara AS dan Filipina terus menegang. Setelah Presiden Duterte mencela Presiden Obama, Washington lalu membatalkan rencana pertemuan kedua pemimpin negara tersebut. Baru-baru ini, Duterte bahkan menyebut bahwa Filipina sudah meninggalkan aliansi dengan AS dan bergabung dengan China dan Rusia. Hubungan kedua negara mulai memburuk sejak Obama mengkritik perang narkoba yang dijalankan Duterte.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(FIK)
