LEWAT dongeng nilai-nilai kebaikan tersampaikan ke anak. Lewat dongeng pula orangtua berharap anak menyerap nilai moral dan mempraktikkannya. Sehingga mereka tak perlu lelah manasihati lagi.
Akan tetapi, cerita dongeng menjadi rusak, pesan tak tersampaikan, dan hubungan orangtua dengan anak juga bisa berubah ketika dongeng ditutup dengan nasihat.
"Menasihati itu baik tetapi tidak semua anak menerima. Dengan dongeng nasihat masuk dengan cara disisipkan dalam cerita," ujar Ariyo Zidni, Ketua Komunitas Ayo Dongeng kepada Okezone, Rabu (26/10/2016).
Ketika dongeng ditutup dengan nasihat, anak yang tidak suka dinasihati jadi menolak. Lebih baik anak diajak berdiskusi di tengah-tengah cerita.
"Sering kali ketika dongeng berlangsung kita melihat anak antusias. Tetapi, ketika ditutup dengan cara seperti kalimat ini: 'Jadi... sebagai anak kita harus patuh kepada orangtua, rajin belajar, tidak boleh melawan, dan lalalaa..' anak malah jadi menolak, bahkan sebal," terang Ariyo.
Oleh karena itu, menurutnya dongeng memberi pesan yang tersirat tanpa menggurui, menyuruh, dan melarang. Itu akan lebih baik, sehingga anak meresapi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(vin)
