JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan bahwa keadaan ekonomi Indonesia saat ini masih membaik. Hal ini pun menjadi alasan bagi pemerintah untuk mematok pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 mendatang sebesar 5,1%.
Kendati demikian, Indonesia masih memiliki potensi pelemahan pada tahun 2017 mendatang. Hal ini disebabkan karena adanya perlambatan ekspor dan impor akibat ekonomi global yang masih belum membaik.
"Kenapa melemah? Bukan dari dalam negeri, kalau dari dalam negeri relatif masih sehat. Itu berasal dari ekspor dan impor," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Melemahnya ekspor impor ini turut disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah politik dan pemilihan kepala negara di Amerika Serikat, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), hingga potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat jelang akhir tahun 2016.
Untuk itu, Indonesia perlu menghadapi potensi pelemahan ekonomi global sepanjang tahun 2017 mendatang. Salah satunya adalah dengan memanfatkan pertumbuhan ekonomi domestik.
Namun karena ada perubahan kebijakan di arena global seperti suku bunga oleh the Fed, geopolitik, Brexit
"Itu pengaruhi sentimen keseluruhan kepada pertumbuhan ekonomi kita. Itu terefleksi pada kurs 2 Tahun terakhir, sehingga mengurangi daya beli masyarakat dari imported inflation," tuturnya. Jadi untuk sektor domestik masih perlu terus kita kembangkan," pungkas Sri Mulyani.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dni)
