JAKARTA – Pada tanggal 28 Oktober, para pemuda Indonesia selalu memperingati sebagai hari sumpah pemuda. Banyak makna yang dapat diambil dari peringatan hari sumpah pemuda ini, khususnya adalah untuk meningkatkan rasa nasionalisme para pemuda bangsa.
Banyak cara untuk menunjukkan rasa nasionalisme bagi para pemuda Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara menelurkan ide untuk bermanfaat kepada sesama. Hal inilah yang dilakukan oleh tiga pemuda ini. Dalam waktu singkat, ide yang ditelurkan mampu berbuah manis bagi kesejahteraan masyarakat.
Berikut ada inspirasi dari tiga tokoh pemuda yang belakangan ini sering disebut dan dikenal oleh banyak masyarakat:
1. Nadiem Makarim
Ide yang dimiliki oleh Pria kelahiran 4 Juli 1984 ini cukup cemerlang. Yaitu bagaimana memanfaatkan ojek konvensional menjadi sarana transportasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh akses transportasi.
Nadiem sempat mengenyam pendidikan SMA di Singapura dan melanjutkan pendidikan sarjana di International Relations di Brown University Amerika Serikat. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan Master di Harvard Business School.
Nadiem juga pernah bekerja pada perusahaan konsultan Mckinsey & Company hingga menjabat sebagai Chief Innovation officer di kartuku. Pada awal tahgun 2015, Nadiem pun berhasil meluncurkan aplikasi ojek berbasis online dan menjadi CEO PT GoJek Indonesia.
Menurut Nadiem, Entrepreneur atau pengusaha sukses identik dengan kepintarannya dalam membuka bisnis. Tapi, tidak semua orang yang ingin membuka usaha harus memiliki otak yang cerdas. Seseorang yang memiliki keterbatasan pendidikan dan wawasan bisa menjadi seorang entrepreneur.
“Sekarang pertumbuhan entrepreneur baik sekali, tapi jangan lupa bahwa menjadi entrepreneur harus tahan banting, berani, dan nggak usah punya modal," ujarnya kepada Okezone.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Nadiem untuk membuka usaha secara mandiri. Parahnya kemacetan lalu lintas di Jakarta pun sempat membuat Nadiem kesal karena telah membuang-buang waktunya. Dengan berlangganan ojek untuk kesehariannya, Nadiem menjalin hubungan dengan para tukang ojek tersebut.
"Ide awal bisnis sebenarnya berasal dari kebutuhan saya sendiri. Dari dulu walaupun punya mobil sendiri tidak pernah saya gunakan. Karena ojek jauh lebih efisien buat ke mana-mana khususnya di Jakarta," ujar Nadiem
"Dari situ saya sadar bahwa sebenarnya ojek yang sudah tepercaya memiliki banyak fungsi untuk kehidupan orang Jakarta," ucapnya.
Di Go-Jek, para ojek tidak hanya sekadar antar jemput pelanggan saja seperti tukang ojek pada umumnya, melainkan juga bisa menjadi kurir seperti personal shopper, pengantar makanan dan lainnya. Mau beli makanan apapun juga dapat dipesan, dari itulah konsepnya berkembang menjadi Go-Jek.
"Fondasinya berbasis teknologi mobile, karena ojek-ojek itu tersebar di mana-mana. Jadi cara untuk menghubungi mereka adalah melalui mobile app, maka konsep pada 2014, Go-Jek menjadi Mobile App Business," ungkapnya.
Kini, Go-Jek telah berhasil menghidupi puluhan ribu driver pada berbagai kota besar di Indonesia. Bahkan, ide Nadiem juga diikuti oleh para pesaing yang berasal dari luar negeri.
Ide sederhana Nadiem ini dapat dicontoh oleh anak muda Indonesia. Bahwa ide sederhana ternyata dapat berdampak besar terhadap bagi kehidupan masyarakat luas.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya