Share

FOKUS: Yuk Ramai-Ramai Kondisikan Pilgub DKI yang Damai

Randy Wirayudha , Okezone · Jum'at 28 Oktober 2016 05:28 WIB
https: img.okezone.com content 2016 10 27 338 1526289 fokus-yuk-ramai-ramai-kondisikan-pilgub-dki-yang-damai-OGpUkI5uWV.jpg Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan (Foto: Okezone)
A A A

PERTARUNGAN Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 sudah dimulai. Start masa kampanye mulai bergulir sesuai jadwal, yakni 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, atau lima hari sebelum hari pencoblosan.

Tidak dimungkiri, Pilgub DKI merupakan satu bagian dari 101 Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017 yang paling banyak disorot. Pasalnya, pertarungan politik disebut-sebut sebagai barometer politik nasional yang bahkan ikut disoroti dunia internasional.

Namun, ada kekhawatiran tersendiri dalam pesta demokrasi di Ibu Kota. Isu-isu provokatif dan kampanye hitam ditengarai akan turut membayangi.

Tentu akan jadi hal yang tidak diinginkan semua pihak, jika nantinya Pilgub DKI ricuh. Nama besar republik yang disebut sebagai negara paling maju dalam berdemokrasi di Asia Tenggara bakal ikut tercoreng.

Makanya, sejak dari jauh-jauh hari didengungkan bahwa Pilgub DKI harus berjalan sejuk, damai, dan demokratis. Ini juga yang jadi perhatian aparat, dalam hal ini Polda Metro Jaya.

Pertemuan dengan para pimpinan partai pengusung dan tim-tim sukses para peserta pun digelar Polda Metro pada Kamis 24 Oktober. (Baca: Kapolda Metro Gelar Pertemuan dengan Pimpinan Parpol untuk Bahas Pilgub DKI)

Dalam kesempatan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyebutkan pihaknya telah meminta pasukan Babinsa dan Babinkamtibnas untuk melakukan patroli sejak pukul 00.30 hingga 05.00 WIB. Hal tersebut guna menghindari terjadinya kecurangan dalam kampanye, khususnya yang berbau SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

Kapolda sendiri sedianya meyakini bahwa setiap warga DKI sendiri sudah paham betul soal politik yang santun, politik yang cerdas, dan tidak mencederai demokrasi. Namun, bukan berarti ancaman kericuhan atau bahkan kerusuhan tidak akan terjadi.

Tentu seandainya ada pihak-pihak yang ingin bikin chaos Pilgub DKI, pihak aparat bakal bertindak tegas. Justru buat Kapolda, “halal” untuk para pengacau Pilgub ‘didor’ polisi.

(Baca juga: Buat Ricuh di Pilkada, Kapolda Metro: Tembak Saja!)

"Masyarakat Jakarta cerdas dan tidak akan termakan isu kampanye hitam. Siapa saja yang bikin onar, polisi harus berani menembak (kakinya). Kalau (polisi) tidak berani tembak, ukur saja lingkar pinggang kalian, lalu bikin rok," cetus Irjen M Iriawan.

Terkait akan diadakannya operasi rutin dengan Babinsa dan Babinkamtibas, Irjen M Iriawan ingin mencegah isu-isu provokatif terulang, seperti adanya coretan salib di Masjid Al Falah, Mampang, Jakarta Selatan.

“Contohnya saja kejadian tanda salib yang dicat di tembok-tembok masjid itu. Kami langsung koordinasi dengan Pangdam Jaya untuk mengondisikan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk rutin lakukan operasi," imbuhnya.

Sebelumnya, langkah-langkah pencegahan dengan cara yang lebih preventif juga akan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Pengganti sementara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu ingin bertemu dengan tiga pasangan calon (paslon) peserta Pilgub DKI.

Sumarsono ingin ‘ngobrol’, baik dengan pasangan incumbent Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk membahas proses Pilkada yang damai.

(Baca juga: Resmi Menjabat, Plt Gubernur Akan Temui Tiga Kontestan Pilgub DKI)

“Format ketemunya itu bisa saya sowan ke masing-masing tim atau saya undang ke forum dalam bentuk coffee morning. Saya takut ganggu kesibukan mereka. Kemungkinan besar saya yang akan lebih aktif mendekati,” terang Sumarsono, Kamis 26 Oktober lalu.

Tidak ketinggalan, kalangan mahasiswa juga punya keinginan yang sama. Diwakili Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nasional, mereka mendeklarasikan Pilgub DKI zonder (tanpa) isu-isu provokatif berbau SARA.

(Baca juga: BEM Nasional Deklarasi Pilkada DKI Tanpa SARA)

Deklarasi ini melibatkan tujuh universitas di Jakarta. Mulai dari Universitas Jayabaya, Universitas Assyafiiah, STIE Swadaya, STEBANK Islam, STKIP Kusuma Negara, Universitas Tama Jagakarsa, dan Universitas Indraprasta PGRI.

“Kami perwakilan BEM nasional, khususnya Jakarta, ingin Pilkada DKI ini tanpa ada SARA,” seru Ismail, ketua panitia deklarasi tersebut di Universitas Jayabaya, Jakarta Timur.

Jadi, kini hampir setiap kalangan pun sudah melantangkan keinginan berjalannya Pilgub DKI tanpa atmosfer yang tak menyenangkan. Bagi Anda para pemilih, mari mematangkan pikiran dan mengusung kecerdasan agar tidak termakan isu-isu negatif.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(raw)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini