TOKYO – Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 hari ini, (7/12/2017) telah resmi meluncurkan tiga kandidat terakhir untuk menjadi maskot resmi pada ajang empat tahun sekali itu. Keputusan akhir nantinya diberikan kepada siswa Sekolah Dasar di Jepang yang akan memilih pemenangnya melalui pemungutan suara mulai Senin, 11 Desember 2017 hingga 28 Februari 2018.
Proposal yang masuk untuk mendaftar pembuatan maskot tersebut lebih dari 2.042 kiriman desain dari masyarakat. Setiap proposal adalah satu set dari dua karakter yang terdiri dari satu untuk Olimpiade dan Paralimpiade.
Kandidat pertama, memilki karakter Olimpiade berdasarkan visi futuristik dunia, yang dihiasi dengan pola kotak-kotak tradisional, sebagai perwujudan tradisi dan inovasi Jepang. Sementara karakter Paralimpiade dihiasi dengan bunga cherry blossom yang memiliki kekuatan super.
Kandidiat kedua, memiliki karakter Olimpiade yang berdasarpada kucing keberuntungan di Jepang yang menyerupai bentuk bangunan inari –lambang keberuntunagan. Sementara Paralimpiade memiliki karakter menyerupai anjing penjaga yang sering terlihat di kuil Shinto.
Baca juga Para Pelajar SD Jepang Terlibat dalam Pemilihan Maskot Olimpiade Tokyo 2020
Kandidat ketiga adalah karakter merah putih yang dilambangkan dalam dua binatang. Seekor rubah untuk Olimpiade dan seekor tanuki (anjing rakun) untuk Paralimpiade. Keduanya terinspirasi dari dongeng tradisional.
Komisaris Urusan Budaya, Ryohei Miyata, yang memimpin panel penyaringan maskot panitia penyelenggara, mengatakan bahwa dia berharap banyak sekolah akan mengambil kesempatan untuk memilih ketiga maskot tersebut. Pasalnya hal itu akan menentukan masa depan Jepang melalui suara siswa SD karena anak-anak disimbolkan mewakili masa depan.
“Semua desain ini mengandung motif budaya dan inovatif yang mengakar. Jepang juga merupakan raksasa maskot dan pemimpin dunia di bidang kreatif dan desain ini menunjukkan penguasaan semacam itu,” ungkap Yoshiko Ikoma, wakil kepala panel pemilihan maskot Tokyo 2020.
Penyelenggara pun telah mengirim kartu pos kepada lebih dari 21.000 sekolah di Jepang untuk segera melakukan pemungutan suara. Pengiriman itu dilakukan dengan rincian proses pemungutan suara termasuk sebuah ID dan kata sandi untuk memudahkan para siswa melakukan voting pada Desember 2017.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
