Share

Waspadai 5 Hoax Tentang Kesehatan yang Kemungkinan Beredar di 2018

Dewi Kania, Jurnalis · Kamis 04 Januari 2018 14:59 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Unl.edu)

SEJAK gencarnya media sosial dan internet cepat, banyak kabar palsu alias hoax yang beredar di masyarakat. Apalagi di bidang kesehatan, banyak informasi yang tidak akurat dan menyesatkan orang.

Di tahun 2018, akan banyak sekali kabar hoax yang menyebar di masyarakat luas. Jangan langsung percaya, Anda harus waspada dan membuktikan kebenarannya.

Biasanya kalangan ibu-ibu yang percaya dengan kabar hoax tersebut. Paling sering beredar yakni tentang kabar imunisasi yang menimbulkan pro dan kontra bagi sebagian kalangan.

Di samping itu, adanya kabar hoax yang sering muncul yakni terkait dengan obat palsu atau penanganan obat herbal untuk menangani penyakit.

Supaya tidak penasaran, Anda harus waspadai berbagai jenis berita hoax seputar kesehatan yang juga jangan dipercaya. Simak rangkumannya berikut ini, ditulis Okezone, Kamis (4/1/2018):

Vaksin HPV sebabkan menopause dini

Pemerintah di tahun 2018 masih menggalakkan program vaksin HPV untuk mencegah penyakit kanker serviks. Vaksin ini diberikan pada anak perempuan usia SD. Kabarnya, masyarakat percaya jika vaksin HPV yang diberikan pada usia anak-anak bisa memicu menopause dini. Fakta penelitiannya tidak ada, malah vaksin HPV ini dapat mencegah kanker serviks yang mematikan.

(Baca Juga: 386.000 Bayi Lahir saat Tahun Baru 2018, Indonesia Peringkat 5 Besar)

Pemberian imunisasi rubella bikin anak cacat

Imunisasi Measles Rubella (MR) sering dikabarkan membuat anak cacat. Informasi tidak akurat ini sering menyebar lewat media sosial dan Whatsapp. Ibu-ibu selalu khawatir dengan dampak ini, sehingga enggan memberikan anaknya imunisasi MR. Sebaiknya, para ibu jangan mengabaikan pemberian vaksin MR yang manfaatnya bisa mencegah anak tuli dan buta, serta penyakit campak.

Makan seafood dan es jeruk jadi keracunan

Tak sedikit orang percaya kalau makan aneka seafood ditambah dengan minum es jeruk bisa keracunan. Karena dipercaya zat dari vitamin C dan kandungan seafood-nya bisa mengganggu sistem pencernaan. Bukti studinya tidak ada, maka jangan khawatir, apalagi ada kabar menyebar kebiasaan ini bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Bumbu instan yang dimasak sebabkan kanker

Makan mi instan memang tidak dianjurkan terlalu sering, karena bisa mengganggu kesehatan. Tapi belakangan ini beredar kabar bahwa kebiasaan masak mi instan dengan memasak sekaligus bumbunya bisa memicu kanker. Bumbu MSG diklaim mengandung zat karsinogenik. Para ahli menyangkal hal itu, karena bumbu MSG tidak mengandung zat berbahaya yang mengganggu kesehatan.

(Baca Juga: 5 Jenis Celana Jeans yang Diprediksi Bakal Jadi Tren di 2018)

Biskuit mengandung plastik

Ada beberapa kabar hoax yang beredar dan dipercaya oleh para ibu. Ada kabar yang menyebutkan, kalau merk-merk ternama dari biskuit tersebut mengandung plastik. Karena saat dibakar, biskuit tersebut meleleh. Sebaiknya jangan percaya, karena makanan yang terdapat label dari BPOM dan Kementerian Kesehatan dijamin aman dan tidak memicu penyakit.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)