JAKARTA - Film animasi Disney-Pixar tahun 2017, Coco, memberikan dampak yang cukup besar. Salah satu aspek ekonomi yang terkena imbas film tersebut adalah penjualan imitasi gitar yang melambung drastis.
- Baca Juga: Geser Along With the Gods, 1987: When the Day Comes Puncaki Box Office
Paracho, sebagai salah satu daerah penghasil gitar tradisional di Meksiko, merasakan dampak kehebatan film Coco. Permintaan pembuatan gitar imitasi Coco meningkat seiring kesuksesan Coco.
Dalam film garapan Lee Unkrich ini, budaya tradisional dari Meksiko memang dibahas secara mendalam. Gitar putih berlatar tengkorak menjadi salah satu simbol mencolok yang mudah diingat dari film ini.
Seorang bocah berusia 11 tahun bernama Miguel memiliki impian untuk menjadi seorang musisi seperti leluhurnya. Sayangnya, ia mendapat larangan keras untuk menjadi musisi dari keluarganya.
Coco melanjutkan tradisi film animasi Disney-Pixar yang meledak di pasaran. Film tersebut membukukan pendapatan global senilai lebih dari USD550 juta selama masa penayangannya.
Coco juga menjadi film box office terlaris selama sejarah perfilman Meksiko.
Harga gitar imitasi Coco sendiri dibanderol senilai 2.000 peso (setara dengan Rp530.000). Untuk kualitas kayu yang lebih bagus, biasanya harganya bisa mencapai 20.000 peso atau setara dengan Rp5.300.000.
Sebelum Coco meledak di pasaran, para seninan gitar di Meksiko biasa mewarnai gitar mereka dengan warna hitam. Hal itu adalah sebuah motif khusus demi mengenang Day of the Dead, seperti yang ada di cerita film Coco.
- Baca Juga: Jumanji Tetap Perkasa, The Post Buat Kejutan di Box Office Amerika
Namun, kebiasaan gitar berwarna hitam kini mulai tergantikan dengan warna putih layaknya gitar legendaris milik Ernesto de la Cruz.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(edh)