CAMPAK salah satu penyakit serius yang bisa dicegah dengan imunisasi. Untuk penanganan wabah campak di Kabupaten Asmat, Papua, pemerintah tengah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI).
ORI atau pemberian imunisasi ulang diberikan kepada bayi di atas usia 9 bulan. Setelah ada bantuan dari tenaga medis dari pemerintah pusat, pelaksanaan ORI diharapkan bisa membantu mencegah penyebaran wabah campak.
BACA JUGA: 8 Keuntungan kalau Anda Rajin Berenang, Salah Satunya Otak Lebih Cerdas
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg Oscar Primadi, MPH mengatakan, tenaga medis tengah bergerak untuk melakukan ORI. Sasaran yang diberikan imunisasi yakni bayi dan balita.
"Imunisasi ulang kita sudah lakukan sejak adanya wabah campak di September 2017. Logistiknya juga kita kirimkan dari gudang farmasi di Papua," kata Oscar dalam keterangan persnya di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2018).
Oscar menyebutkan, ada sekira 1.100 viel vaksin yang didistribusikan di Kabupaten Asmat. Sayang jangkauan akses dalam pengiriman jumlah vaksin ini sangat sulit.
Dari catatan Kementerian Kesehatan RI, ada sekira 200 kampung yang butuh melakukan ORI. Namun, tidak mudah melakukan pemberian vaksin terhadap anak-anak di sana sebagai langkah pencegahan.
"Mudah-mudahan 200 kampung yang jadi sasaran kami dalam pelaksanaan ORI mudah dijangkau. Saat ini tim sudah bergerak untuk melakukan imunisasi campak," tambahnya.
Kabarnya, anak-anak di sana tak hanya diberikan vaksin campak. Ada cakupan pengulangan imunisasi dasar lainnya untuk bayi mulai usia 0 bulan.
BACA JUGA: Daftar Artis yang Juga Terkena Gangguan Bipolar seperti Dolores O'Riordan
Permasalahannya, perilaku dalam pemberian vaksin campak kepada anak-anak ini bergantung kepada orangtuanya. Sebagian besar mereka tidak mau melakukan vaksin sama sekali atau bahkan anak tidak dapat vaksin yang lengkap.
"Jangankan di Papua, di wilayah sekitar kita juga anak-anak tidak mendapatkan vaksin lengkap. Kita harus perhatikan persoalan ini dan mengajak masyarakat untuk mau vaksin," terangnya.
Selain imunisasi ulang, anak balita di Kabupaten Asmat juga diberikan pemberian makanan tambahan (PMT). Pemerintah juga telah mendistribusikan sejak adanya kasus ini.
Direktur Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr Doddy Izwardy, MA menjelaskan, pemberian makanan tambahan itu berguna untuk mencegah perluasan gizi buruk yang sekarang juga dialami oleh anak-anak di Kabupaten Asmat. Makanan tambahan yang diberikan sudah terbukti bisa menghambat terjadinya gizi buruk yang memilukan.
BACA JUGA: 5 Pasangan "Aneh" Ini Bikin Anda Mikir Harus Segera Cari Jodoh, Biar Tak Iri...
"Kami tim ahli gizi sudah buktikan, makanan tambahan yang diberikan mengandung vitamin, protein dan mineral. Nutrisi itu sangat dibutuhkan anak-anak," kata Doddy mengakhiri.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dno)