Share

Awas, Ini Bahaya Pakai Cat Kuku saat Hamil!

Ajeng Dwiri Banyu, Jurnalis · Senin 22 Januari 2018 12:14 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Hindustantimes)

APA Anda termasuk wanita yang gemar menghias kuku dengan cat warna yang indah? Jika ya, sebaiknya mulai sekarang Anda harus berhenti menggunakannya. Seperti yang kita ketahui, cat kuku dapat mengganggu sistem reproduksi wanita bahkan menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Bagaimana bisa?

Menurut para ahli, sebagian besar kosmetik termasuk sabun anti bakteri, krim anti penuaan, semprotan rambut, parfum, dan juga cat kuku mengandung bahan kimia beracun. Bahan kimia itulah yang memiliki efek parah pada tingkat kesuburan wanita.

Bahan kimia yang ditemukan di kosmetik tertentu menimbulkan risiko tinggi dalam masalah kesuburan, dan bahan cacat lahir. Hal lain yang dapat terjadi pada penggunaan produk kecantikan adalah efek samping pada hormonal. Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam produk kosmetik sudah lama menjadi topik hangat di kalangan dokter reproduksi.

“Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bahan kimia yang mengganggu endokrin telah diidentifikasi mempengaruhi fungsi ovarium abnormal, keguguran, dan infertilitas pada wanita. Seperti sabun anti bakteri yang mengandung triclosan kimia berkaitan dengan terganggu sistem reproduksi.” ujar Dr Nitasha Gupta seorang Spesialis IVF dan Kandungan Ginekologi, Rumah Sakit Indira, New Delhi.

(Baca Juga: Teh vs Kopi, Mana Kandungan Kafeinnya yang Lebih Tinggi?)

“Paraben adalah jenis pengawet pada sabun, shampo, dan kondisioner yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Namun, jika digunakan secara berlebihan juga dapat berdampak pada kesuburan. Bila hormon tidak seimbang, kemungkinan menciptakan telur atau sperma yang sehat juga akan berkurang.“ lanjutnya.

Kandungan bahan kimia berbahaya juga mengintai cat kuku yang kini semakin digandrungi kalangan wanita. TPHP atau Triphenyl Phosphate dimetabolisme dengan cepat menjadi DPHP atau difenil fosfat dan akan menempatkan wanita pada risiko masalah kesuburan yang tinggi.

(Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Begini Tips Mengatasinya agar Tidur Lebih Nyenyak)

Selain itu, beberapa senyawa organik, seperti volatile, formaldehida, phthalate yakni dibutyl Phthalate (DPT) dan toluene sebagai bahan dalam cat kuku dapat menyebabkan kelainan pada kehamilan lainnya. Bahan kimia Phthalate menjadi alasan yang mengganggu tingkat hormon serta mempengaruhi jumlah ASI.

“Penghilang cat kuku seperti aseton, metil, metakrilat, toluena, dan etil asetat diketahui dapat mempengaruhi Sistem Saraf Pusat (SSP). Jika wanita hamil menggunakannya, paparan zat kimia dapat mengakibatkan kelahiran prematur, cacat fisik dan mental, masalah belajar anak, gangguan kognitif, masalah periaku, kerusakan ginjal, dan bahkan otak.

“Jadi, para wanita harus lebih mempertimbangakan kesehatan reproduksinya mulai sekarang. Meskipun perawatan IVF bisa membantu, menghindari penggunaan bahan kimia semacam itu harus dilakukan. Karena setelah pembuahan, penggunaan berlebih dapat menyebabkan keguguran dan cacat lahir.” tambah Dr Gupta.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)