Share

Waduh 2.487 Orang Terjangkit HIV/AIDS, Rata-Rata Diderita Kaum LGBT

Hambali, Jurnalis · Senin 22 Januari 2018 18:01 WIB
$detail['images_title']
AIDS (Foto: Okezone)

Sungguh ironi dengan kondisi penyebaran penyakit seksual mematikan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Data terakhir yang diperoleh, estimasinya total mencapai 2.487 orang. Yang mengerikan, dari angka itu ternyata 1.597 pasiennya berasal dari pasangan LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender).

Data tersebut berdasarkan estimasi dan proyeksi AIDS/HIV di Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2016 lalu. Dimana angka itu merujuk pada publikasi survei oleh Departemen Kesehatan (Depkes) RI tahun 2012, yang menyebut bahwa Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Provinsi Banten mencapai 13.898 orang.

Salah satu aliansi organisasi yang menolak keberadaan LGBT, Aliansi Cinta Keluarga (Aila), memaparkan, jika jumlah 13.898 orang itu terdiri atas beberapa kategori penularan. Namun yang terbanyak diakibatkan hubungan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), yang estimasi ODHA-nya adalah 5.196 orang.

"Nanti boleh lihat data dari Depkes tahun 2012, ada yang sifatnya estimasi dan proyeksi. Tapi ada data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), ada data ODHA, data ini relatif lebih mendekati. Banten jumlahnya kan sebanyak ini, tahun 2012 loh, jadi survei 6 tahun lalu. Karena sebenarnya survei kependudukan kita pun juga perlima tahunan. Terakhir yang survei tahun 2017 belum selesai, jadi belum keluar," tutur Rita Soebagio, Ketua Aila, Senin (22/1/2018).

Dari estimasi 5.196 ODHA akibat seks sesama jenis (Gay) di Provinsi Banten, yang paling besar jumlahnya berada di Kota Tangsel yakni 1.597 orang, lalu Kota Tangerang sebanyak 1.006 orang, Serang 536 orang, Lebak 458 orang, Pandeglang 444 orang, Kota Serang 435 orang, Kota Cilegon 424 orang, dan Kabupaten Tangerang 296 orang.

"Lembaga-lembaga dunia itu mengatakan, baik UNDP, atau WHO, bahwa LGBT di Indonesia ada 3 persen dari populasi, jadi sekira 7,5 juta orang. Tapi sekali lagi ini hanya estimasi. Organisasi LGBT di Asia menyebut organisasinya di Indonesia ada 119 organisasi LGBT," imbuhnya.

Menanggapi itu, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, bahwa dia dan jajaran pemerintahan sejak lama telah mendukung segala upaya dari masyarakat dalam menolak keberadaan LGBT di wilayah Tangsel.

Langkah penolakan, akan dibarengi dengan sosialisasi untuk mengajak para pelakunya (LGBT) meninggalkan perilaku seks menyimpang itu. Salah satu caranya, melalui aksi besar-besaran pada bulan Februari 2018 di lapangan Sun Burst, BSD, Tangsel, yang melibatkan sekira 130 organisasi.

"Basisnya untuk mencegah itu adalah dengan membentuk ketahanan keluarga, komunikasi keluarga secara langsung. Sementara ini sikap bersama dulu, bagaimana masyarakat satu suara menolak ini, nanti kedepannya kalau diperlukan tidak mustahil kita terbitkan regulasi sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)