Share

Meninggal Dunia, Istri Said 'Bajuri' Alami Kelainan Darah di Tulang Sumsum

Vania Ika Aldida, Okezone · Selasa 30 Januari 2018 00:01 WIB
https: img.okezone.com content 2018 01 29 33 1851915 meninggal-dunia-istri-said-bajuri-alami-kelainan-darah-di-tulang-sumsum-VrteiphVg7.jpg Said Bajuri di Pemakaman (Foto: Vania/Okezone)
A A A

JAKARTA - Istri Saleh Ali Bawazier atau Said 'Bajuri', Alyah, diketahui menghembuskan napas terakhir pada Minggu 28 Januari 2018. Wanita berusia 29 tahun tersebut diketahui menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat.

Mengenai penyakit yang diderita, Said 'Bajuri' mengaku bahwa sang istri mengalami penyakit yang cukup langka. Yakni Myelofibrosis atau dalam bahasa Indonesia disebut kelainan darah pada sumsum tulang.

Said menceritakan bahwa sang istri sempat mengalami penurunan berat badan yang drastis saat mengandung anak kedua, yang kini masih berusia 6 bulan. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa limpa dan liver sang istri bengkak, sehingga dirinya diminta untuk memeriksakan sang istri ke rumah sakit berbeda, lantaran penyakit yanh diderita merupakan penyakit cukup langka.

(Baca Juga: Ivan Gunawan Akui Sehari Ngeblok 50 Akun Haters di Instagram)

(Baca Juga: Ayu Dewi Curhat di Instagram Karena Wariskan Bakat 'Uniknya' kepada si Kecil)

"Kemungkinan awal musababnya dari hamil anak kedua, itu memang posisi kurus, beda sama kehamilan pertama. Hamil pertama gemuk, ini hamil kedua kurus cuma kita enggak anggap deh. Sudah hamil, terus lahir, berjalan tiga bulan, ane pikir kurusnya karena capek, ngurusin anak, nyusuin, terus ada temannya bilang cobe deh periksa, kayaknya beda kurusnya," ungkap Said 'Bajuri' yang ditemui di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Senin 29 Januari 2018.

"Akhirnya dari situ dicoba cek ke dokter, cek darah, liver sama limpanya bengkak. Disuruh cek lagi ke MMC, cek darah lagi ternyata menemukan diagnosa Myelofibrosis, yaitu kelainan darah di tulang sumsum kalau enggak salah ya," sambungnya.

Usai melakukan pengecekan di Rumah Sakit MMC, sang istri langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk menjalani perawatan intensif. Beruntung dua minggu pengobatan, sang istri sudah diperbolehkan pulang dan berlibur ke Puncak.

"Akhirnya kita cek terus dibiopsi, memang hasilnya positif kayaknya. Kelainan di darah. Sampai akhirnya ane bawa, rujuk ke Dharmais. Diobatin Alhamdulillah dua minggu berobat pulang," tuturnya.

"Alhamdulillah pulang, sampai rumah dia pengen jalan-jalan, pengen cari suasana baru deh. Habis dua minggu di rumah, dia ngajakin ke istirahat di luar kota, di Puncak. Oke ane turutin. Alhamdulillah dua hari selesai kita pulang. Sampai rumah besokannya dia merasa perutnya masih sakit," tambahnya.

Merasa keadaan istri tidak membaik usai merasakan sakit perut yang dahsyat, bapak dua anak iniblangsung membawa sang istri ke IGD Rumah Sakit Dharmais untuk diperiksa. Namun lantaran kehilangan kekebalan tubuhnya, akhirnya Alyah menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu 28 Januari 2018 pukul 18.00 WIB.

"Sakit perut terus. Akhirnya ane bawa ke IGD Dharmais lagi. Ternyata begitu dicek sama dokter, disuruh dirawat lagi. Kenapa? Ternyata imun kekebalan tubuhnya rendah banget. Manusia normal 410, dia cuma 2. Itu yang bikin kondisinya sampai akhir hidupnya ya menurun karena kekebalan tubuhnya enggak ada sama sekali," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aln)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini