Share

Menyapih Bayinya yang Berusia 3 Minggu, Ibu Cantik Ini Dianggap Gila

Vessy Frizona, Jurnalis · Senin 29 Januari 2018 18:09 WIB
$detail['images_title']
Tahlia (Foto: Dailymail)

SEORANG ibu di Australia dianggap gila, tidak berperikemnanusiaan, malas, bodoh, dan tidak berpendidikan karena memutuskan menyapih bayinya yang baru berusia tiga minggu untuk tidak meminum ASI-nya(Air Susu Ibu) lagi.

Adalah Tahlia Aubusson, wanita 29 tahun yang baru melahirkan putri keduanya pada 10 Januari 2018. Di usia bayinya yang baru berusia 3 minggu, Aubusson memutuskan untuk menghentikan bayinya minum ASI. Ketika keputusan itu ia umumkan di media sosial, netizen pun bereaksi. Warga net menghujat, menghakimi, bahkan membujuk agar Aubusson mau menyusui lagi.

 BACA JUGA:

Isi Gift Bag Bernilai Ratusan Juta Grammy Award 2018 Ternyata Dipenuhi Camilan!

Saat hendak memposting pengumuman bahwa ia berhenti menyusui bayi, Aubusson hanya ingin merangkul ibu-ibu lain yang kesulitan menyusui bayi mereka. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, banyak sekali nasihat yang berisi agar ia terus menyusui Arlington, bayinya.

Seperti dilansir Dailymail, Senin (29/1/2018), Aubusson sebetulnya sadar akan ada pihak yang kontra dengan keputusan tersebut. Tapi apa pun alasannya, keputusan ini harus dikatakan.

 

“Saya sudah menduga akan ada banyak ‘tomat busuk’ yang dileparkan ke diri saya lewat blog ini. Meski menyedihkan tapi harus dikatakan. Sebab, coba lihat, berapa banyak ibu yang berani memposting mereka sedang meminumkan susu formula ke bayinya?” ungkap Aubusson.

Padahal, sambung Aubusson, belum tentu seorang ibu menyusui bayinya pakai susu formula karena mereka takut payudaranya rusak. Mereka mungkin memang mengalami krisis ASI. Produksi ASI mereka memang sedikit sehingga harus ditambahkan dengan susu formula, bahkan diganti total.

“Para ibu tersebut tidak berani memposting karena mereka takut dihujat. Orang-orang akan meminta ibu usaha keras agar bisa menyusui bayi secara ‘normal’. Wanita yang tidak menyusui bayinya dari ASI dianggap gagal menjadi ibu. Mereka menciptakan istilah "BREAST IS BEST" tapi itu terbaik untuk siapa?” tanyanya kesal.

Aubusson mengaku ia telah berjuang memberi putrinya ASI. Tetapi produksi ASI-nya sangat sedikit. Itu sudah ia alami ketika menyusui anak pertama. Ketika hamil anak kedua ia ingin sekali menyusui bayinya. Ia pun banyak membaca buku tentang bagaimana agar bisa memproduksi ASI yang cukup.

“Siang-malam saya pumping. Tapi, ASI yang keluar tetap saja sedikit. Saya sudah mencoba trik yang ada di buku-buku, hasilnya sama saja. Hal ini membuat saya dan bayi tersiksa. Betapa saya sangat frustasi dengan keadaan ini. Saya sudah menanggung air mata dan perasaan bersalah yang luar biasa, terlepas dari kebahagiaan menjadi ibu,” keluhnya.

 BACA JUGA:

Kate Middleton Sumbangkan Rambutnya untuk Penyandang Kanker

Akhirnya Aubusson memutuskan untuk berhenti menyusui bayinya dan mengganti dengan susu formula. Menurutnya keputusan ini ‘menyelamatkan’ ibu dan bayi. “Susu saya kering. Tapi saya yakin tak ada yang berubah hubungan saya dengan bayi meski tidak menyusui lagi. Bonding antara ibu dan anak akan tetap berlangsung dan tidak ada bedanya dengan ibu yang menyusui bayi secara langsung,” tukas Aubusson.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)