Share

Sama-Sama Ada Bercak Putih, Ini Beda Ciri Panu dan Kusta

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 30 Januari 2018 14:01 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Boldsky)

PENYAKIT kusta masih ada di Indonesia. 9 wilayah di antaranya terbilang memiliki angka penderita cacat tingkat 2 yang masih tinggi. Pemerintah pun terus menekan kasus ini sampai nantinya pada 2020 populasi kasus 1:1.000.000.

Kusta sendiri adalah penyakit tua yang sampai sekarang masih menghantui manusia, khususnya masyarakat Indonesia. Terlebih, stigma negatif mengenai penyakit kusta adalah penyakit kutukan masih santer terdengar di lingkungan.

Makanya, banyak dari masyarakat Indonesia yang merasa jijik pada para penderita atau mereka yang terdiagnosis memiliki penyakit ini menjadi malu untuk mengakuinya.

"Masih banyak para penderita kusta yang akhirnya tutup mulut karena mereka takut untuk membicarakannya pada keluarga dan takut dihakimi lingkungan. Alhasil, penyakitnya semakin parah bahkan sampai muncul cacat tubuh," terang Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM Dr. dr. Sri Linuwih Menaldi, SpKK, pada awal media di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Selasa (30/1/2018).

Dr. Dini, sapaan akrabnya, melanjutkan, padahal ketika ada anggota keluarga yang terindikasi mengidap penyakit ini, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah berobat ke dokter dan secara rutin mengonsumsi obat kusta. Semakin cepat Anda mengobati masalah ini, maka semakin mungkin untuk menyembuhkan penyakit ini tanpa cacat!

Nah, bicara mengenai tanda awal penyakit kusta, Dr. Dini menjelaskan bahwa kondisi awalnya hampir serupa dengan penyakit kulit seperti panu, jamur, atau eksim. "Makanya, tidak heran kalau pasien mendapatkan diagnosis keliru, karena tidak semua ahli medis juga bisa dengan tepat menentukan apakah bercak putih atau metah di kulit seseorang itu berarti kusta," ungkapnya.

Dr. Dini melanjutkan, karena hal itu juga, banyak dari pasien yang akhirnya mendapatkan pengobatan yang sia-sia. Pasalnya, kemungkinan besar pasien mendapatkan obat kulit bukan obat kusta dan itu membuat kondisi bercak putih yang merupakan kusta semakin buruk.

"Hal yang semestinya diwaspadai oleh masyarakat adalah ketika di tubuhnya sudah diketahui ada bercak putih atau merah. Kemudian mendapat pengobatan tapi tidak sembuh-sembuh. Nah, untuk memastikannya, sudah waktunya Anda pergi ke dokter spesialis untuk memastikan apa yang terjadi dengan tubuh Anda," paparnya.

Agar lebih jelas, Dr. Dini coba membedakan apa itu panu dan apa itu kusta. Berikut penjelasannya:

PANU

- biasanya muncul bercak di bagian tubuh yang tidak terpapar sinar matahari (kebanyakan ada di bagian dada, punggung belakang, atau juga leher)

- bercak putihnya terasa gatal dan sangat sensitif akan sentuhan

KUSTA

-bercak putih tidak berasa (baal), tidak ada rasa nyeri, dan muncul di bagian tubuh yang terbuka

-bakteri kusta biasanya juga muncul di daun telinga

- tidak hanya bercak, biasanya tanda lainnya adalah benjolan yang cukup lebar di bagian lengan

- alis pasien bisa rontok bahkan sampai botak dengan sendirinya

- kesemutan di bagian siku lengan dan bisa menyebabkan nyeri

- demam (bila terjadi reaksi yang berat)

"Dari tanda itu, sebetulnya kunci utama apakah bercak putih di tubuh Anda kusta atau bukan adalah dari tanda mati rasanya. Sebab, bercak kusta benar-benar tidak bisa merasakan panas, dingin, dan kebal sentuhan," tegas Dr. Dini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)