Share

Brem, Minuman Selamat Datang Khas Bali

Annisa Amalia Ikhsania, Okezone · Sabtu 10 Februari 2018 18:00 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 09 298 1857368 brem-minuman-selamat-datang-khas-bali-soMNV5afqh.jpg Brem Bali (Foto: The Sun)
A A A

BILA berkunjung ke Bali, jangan lupakan untuk mencicip minuman khas daerah ini. Terbuat dari hasil fermentasi ketan, minuman beralkohol ini menjadi salah satu minuman tradisional khas Pulau Dewata.

Ya, brem merupakan jenis minuman fermentasi khas Bali yang terbuat dari campuran ketan hitam dan putih. Dikemas dalam botol bulat mungil atau dalam botol bir.

Minuman brem Bali mulanya hanya bagian dari ritual adat dan keagamaan di Pulau Dewata. Dulu, brem sering digunakan saat upacara umat Hindu di Bali, yaitu sebagai pengganti darah dalam upacara Tabuh Rah. Namun, kini fungsinya mulai meluas, yaitu sebagai minuman ucapan selamat datang kepada wisatawan yang berkunjung serta bisa dijadikan sebagai buah tangan khas Bali.

Berbeda dengan brem khas Madiun yang berbentuk kotak. Di Bali, brem merupakan minuman cair dan mengandung alkohol. Selain alkohol, brem juga mengandung beberapa unsur lainnya, seperti gula pereduksi, gas karbondioksida, dan sedikit asam organik. Kadar alkohol yang ada dalam brem ini berkisar antara 3 hingga 5 persen dengan warna cokelat yang khas dari ketan hitam.

Dalam proses pembuatannya, beras ketan difermentasi dengan ragi tape. Campuran ini kemudian disimpan selama kurang lebih lima hari hingga berubah bentuk menjadi tape. Setelah itu, tape diremas-remas kemudian dipisahkan antara air dan ampasnya.

 

Cairan ditambahkan lagi dengan ragi, kemudian disimpan selama 15 hari. Untuk meningkatkan kadar alkohol di dalamnya, brem kemudian disimpan lagi selama 6 hingga 8 bulan.

Keistimewaan lain brem Bali adalah menggunakan bahan-bahan yang alami. Sejak tahun 1976, proses pembuatannya tak lagi menggunakan bahan pengawet maupun pewarna (zat aditif). Hal ini untuk menjaga cita rasa yang benar-benar khas.

Brem Bali tak kalah dengan dari luar seperti anggur atau wine. Terbukti, banyak turis asing menyukai brem Bali. Pangsa pasar brem dan arak Bali banyak diminati wisatawan Jepang, Cina, Belanda dan beberapa negara Eropa. Bahkan, ekspor untuk masing-masing negara tersebut bisa mencapai satu kontainer per tahunnya.

Minuman hasil fermentasi dari beras ketan ini biasa ditemukan di Sanur, yang dikenal sebagai sentra industri brem Bali. Namun, minuman brem sendiri dapat ditemukan di berbagai daerah di Bali.

Sebaiknya, jangan minum berlebihan karena tidak baik untuk kesehatan. Namun, bila dikonsumsi dengan takaran yang rendah, brem cair dipercaya ampuh mencegah penyakit stroke dan jantung.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini