Share

Adakah Batasan dalam Menulis Materi Stand Up Comedy?

Adiyoga Priambodo, Okezone · Sabtu 10 Februari 2018 11:35 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 09 33 1857427 adakah-batasan-dalam-menulis-materi-stand-up-comedy-xlowLPlXg2.jpg Adjis Doaibu (Foto: Instagram)
A A A

JAKARTA - Stand up comedy memang sudah menjadi warna baru di industri hiburan Tanah Air. Namun, beberapa aksi komika, pelaku stand up comedy, sudah menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Sebagai contoh, Ge Pamungkas dan Joshua Suherman belakangan disorot lantaran materi yang mereka bawakan dinilai mengandung unsur SARA. Keduanya bahkan sudah dipolisikan oleh salah satu kelompok berbasis agama ke Bareskrim Polri.

Berkaca pada peristiwa tersebut, publik pun mulai bertanya-tanya tentang ada atau tidaknya batasan dalam pembuatan materi stand up comedy? Mengenai hal itu, salah satu komika, Adjis Doaibu memberikan jawaban disela perbincangannya dengan Okezone beberapa waktu lalu.

 

(Baca Juga: Main Film Horor Bayi Gaib, Rianti Cartwright Takut dengan Suasana Mencekam)

(Baca Juga: Eksperimen Zayn Malik, Rekaman Lagu dengan Bahasa India dan Urdu)

"Menyangkut soal batasan, sebenarnya tergantung pribadi masing-masing dalam membuat materi, batasan apa yang dia inginkan agar tidak keluar koridor. Saya pribadi berpendapat batasan itu tidak ada, karena namanya keresahan orang berbeda-beda," terang Adjis.

Selain itu, Adjis juga menyebut komika sudah memahami batasan dalam menampilkan materi yang mereka siapkan. Dengan kata lain, para komika dianggap sudah bisa menginterpretasikan hal tersebut meski tanpa ada kesepakatan tertulis.

"Materinya sangat disesuaikan dengan kesepakatan sebelumnya, jadi tidak akan bertabrakan, penggunaan katanyapun menyesuaikan tempat perform, Contohnya ketika melakukan perform di televisi saya menggunakan kata toilet, namun ketika off air menggunakan kata jamban," tuturnya.

Namun, komika Tanah Air tidak lantas diberikan kebebasan untuk menyampaikan materi secara asal. Menurut Adjis Doaibu, materi yang disampaikan seorang komika harus berdasar fakta dan realita.

"Keresahan itu harus tetap berasal dari sebuah kebenaran, bukan sesuatu yang direkayasa dan segala sesuatu yang diutarakan tersebut sudah pasti harus bisa dipertanggung jawabkan," pungkas Adjis Doaibu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aln)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini