Share

Sering Mengapresiasi Ibu Bikin Suasana Keluarga Lebih Bahagia

Senin 12 Februari 2018 17:50 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 12 196 1858456 sering-mengapresiasi-ibu-bikin-suasana-keluarga-lebih-bahagia-8pyjEQtmRa.jpg Ilustrasi
A A A

IBU berperan lebih banyak dalam mengelola rumah tangga ketimbang ayah dalam keseharian. Maka itu, ibu memerlukan apresiasi diri dari keluarga sebagai motivasinya agar selalu bahagia.

Setiap malam sebelum berangkat tidur, Dea Ananda telah menyiapkan bahan makanan untuk diolah esok hari. Dia juga memastikan sang putri, Najwa, telah menuntaskan pekerjaan rumahnya dan sudah merapikan buku pelajaran untuk besok. Bagi wanita karier ini, persiapan yang matang pada malam hari akan memudahkan tugasnya pada pagi hari.

“Jadi, kalau malam saya sudah menyiapkan bahan-bahan untuk lauk besok. Sudah bikin bumbunya juga, jadi besok tinggal bikin makanan dan bekal anak,” kata Dea menceritakan aktivitasnya mengawali hari. Ya, peran ibu dalam kegiatan rumah tangga boleh dibilang lebih besar ketimbang ayah.

Hal ini ditegaskan psikolog Roslina Verauli SPsi MPsi. Menurutnya, ibu berperan 2/3 kali lebih banyak dalam mengelola rumah tangga dan dua kali lebih banyak dalam pengasuhan anak dibandingkan ayah. Selain itu, sosok ibu memiliki peran penting lainnya, yaitu sebagai pusat emosi atau emotion work. Pusat emosi ini mencakup mendengarkan pasangan dan anak, memahami pikiran dan perasaan mereka, memberi dukungan dan apresiasi.

“Dengan demikian, status emosi ibu sangat memengaruhi kesejahteraan emosional keluarga secara keseluruhan sehingga memerlukan apresiasi diri atau self-appreciation untuk selalu bahagia dan sejahtera secara emosional,” beber psikolog yang sering disapa Vera ini dalam acara Media Workshop Fonterra “Best Mom Ever” yang diadakan Fonterra Brands Indonesia.

Dia menyarankan kepada para ibu untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah Anda adalah ibu yang bahagia. “Tanya juga kepada anak, Are you a happy kid? Are you a happy kid? Kalau jawabannya sama, berarti keluarga punya emosi yang positif,” katanya.

Dia melanjutkan, ibu sebagai pusat emosi menjadi pendengar yang baik. Misalnya, kalau ayah atau anak sedang tidak dalam keadaan baik, pasti ibu yang tanya ada apa. Sementara saat suami naik gaji, ibu juga yang memuji. Di lain waktu, ketika suami tersandung masalah, ibu akan memberikan dukungan penuh. Selain emotion work , peran lainnya adalah mental work yang meliputi pendelegasian tugas-tugas rumah tangga, keuangan, kepedulian terhadap kesehatan dan gizi keluarga, serta hal lainnya.

Melihat hal ini, Vera menilai sebenarnya emosi seorang ibu sangat penting untuk dijaga, karena status ibu sangat memengaruhi kesejahteraan emosional keluarga secara keseluruhan.

Rohini Behl, Technical Marketing Advisor Fonterra Brands Indonesia, mengatakan, ibu memiliki sejumlah tanggung jawab, mulai merawat orang tua, suami, hingga anak-anak, sehingga menjadikannya sosok penting di keluarga. Fonterra Brands Indonesia meluncurkan kampanye Best Mom Ever untuk merayakan peran fundamental ibu dalam keluarga.

Kampanye ini bertujuan mengapresiasi para ibu yang selalu memastikan kebutuhan nutrisi keluarga dan menjadikan mereka ibu terbaik, best mom ever, yang selalu menjaga dirinya sendiri dan keluarga agar tetap sehat, aktif, dan produktif. Momen ini penting karena berdasarkan penelitian Fonterra, sebagian besar perempuan menempatkan kesehatan diri mereka sendiri di urutan dua terbawah dari lima prioritas hidup, di mana mereka lebih konsentrasi kepada kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga mereka.

Berbagai kegiatan yang dijalankan ibu dalam keseharian bukan tidak mungkin menyebabkan ibu merasa bosan ataupun stres dengan rutinitasnya sehari-hari. Menyikapi hal ini, menurut Vera, penting bagi para ibu untuk mendapatkan respons anggota keluarga lewat berkomunikasi secara intensif dengan anak dan suami. Inilah yang acap kali dilupakan para ibu.

Vera menyampaikan, feedback itu tidak harus dari ibu, melainkan bisa dari anak maupun suami. Ekspektasi yang terlalu tinggi dan tidak yakin dengan apa yang sudah dilakukan ibu terhadap keluarganya menjadi salah satu penyebab kurangnya feedback yang diterima ibu. Sesekali bertanyalah kepada anak, “Bagaimana pendapat kamu tentang ibu?”.

Dari sini ibu bisa tahu perasaan anak kepada ibunya. Respons positif yang didapat dari anak akan membuat ibu merasa sudah melakukan hal yang baik bagi anak dan suami. Respons positif ini akan menjadikan ibu semakin termotivasi, sekaligus mengurangi kemungkinan stres. (koran sindo)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ris)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini