Share

Jonatan Terinspirasi dari Firman saat Tumbangkan Shi Yuqi

Bagas Abdiel, Jurnalis · Senin 12 Februari 2018 04:22 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 12 40 1858087 jonatan-terinspirasi-dari-firman-saat-tumbangkan-shi-yuqi-0fCtBSxoaH.jpg Jonatan Christie (Foto: PBSI)
A A A

ALOR SETAR – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tampil meyakinkan saat diturunkan pada partai pertama melawan China di final Kualifikasi Piala Thomas 2018 Zona Asia yang berlangsung di Stadion Abdul Halim, Malaysia, Minggu 11 Februari 2018 malam WIB. Pemain berusia 20 tahun itu secara konsisten kembali menyumbang poin untuk Indonesia usai mengalahkan Shi Yuqi dalam pertarungan tiga set 16-21, 21-17, dan 21-18.

Seperti halnya babak semifinal, kali ini giliran Jonatan yang membuat laga begitu dramatis. Setelah sebelumnya Firman berhasil membalikkan keadaan 14-20 menjadi 22-20 di set penentu, kini terulang kepada Jonatan. Peraih medali emas SEA Games 2017 itu sukses membuat Shi kebingungan di set ketiga. Jonatan yang telah tertinggal 13-18, tiba-tiba mampu mengunci skor Shi dan memenangi laga tersebut dengan skor akhir 21-18.

“Waktu angka 13-18 itu saya ingat Firman, dia waktu itu bisa menang dari ketinggalan 14-20, saya juga bisa. Semalam waktu Firman ketinggalan itu, saya sempat berpikir apa sampai di sini saja perjuangan saya dan teman-teman, tapi Tuhan berkata lain, saya dikasih kesempatan lagi bertemu Shi Yuqi hari ini,” ungkap Jonatan, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (12/2/2018).

Baca juga Indonesia Ungguli China 1-0 di Final Kualifikasi Piala Thomas 2018 Zona Asia

Kemenangan ini juga membuat Jonatan tampil sebagai pemain yang tidak terkalahkan pada turnamen tersebut. Dari 6 laga yang dimainkan, Jojo –sapaan akrab Jonatan– selalu menyumbangkan poin bagi Indonesia yang selalu tampil sebagai partai pembuka.  

“Saya bersyukur bisa menyempurnakan penampilan saya di kejuaraan ini dengan konsisten menyumbang angka bagi tim dari babak penyisihan hingga ke final,” tambah runner-up Korea Open Superseries 2017 itu.

Jonatan pun mengungkapkan kunci suksesnya pada laga kali ini. Pemain kelahiran Jakarta itu mengatakan bahwa ia berusaha untuk tampil ngotot dan tidak menyerah. Meski ia mengakui bahwa pemain berperingkat tujuh dunia itu sulit untuk dikalahkan.

Baca juga Indonesia Juara Kualifikasi Piala Thomas 2018 Zona Asia

“Pada game pertama, pola permainan saya jauh dari yang sudah saya rencanakan. Melawan Shi harus lebih pintar, karena dia kuat sekali, apalagi shuttlecock-nya jauh lebih berat dari kemarin, dan dia suka dengan kondisi begini. Lalu saya berpikir, saya dan dia sama-sama muda, sama-sama kuat, dia bisa lakukan apa yang saya bisa lakukan, jadi saya juga bisa lakukan apa yang dia lakukan,” pungkasnya.

Peningkatan dari tunggal putra Indonesia, membuat asa meraih gelar Piala Thomas pada Mei 2018 terbuka lebar. Kini kekuatan tunggal putra menjadi salah satu andalan Indonesia untuk membalaskan dendamnya dua tahun lalu yang harus puas meraih runner-up.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

   

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini